Gema JUMAT, 4 September 2015
Oleh H. Basri A. Bakar
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat karunia yang sangat banyak. Maka shalatlah karena Tuhanmu dan berqurbanlah. Sungguh orang yang membencimu akan terputus (dari rahmat Allah SWT). (QS. Al Kautsar: 1-3)
Qurban secara etimologis berarti penyembelihan hewan yang dilakukan pada hari hari raya Idul Adha. Secara syar’i qurban adalah penyembelihan hewan tertentu. seperti hewan unta, sapi, kerbau atau kambing dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengharap ridha dariNya yang dilakukan pada waktu tertentu yaitu setelah shalat Idul Adha dan hari hari tasyrik (11,12,13 hijriyah).
Secara historis perintah berkurban adalah sebuah perintah dari Allah SWT, yang disampaikan kepada Nabi Ibrahim a.s. Pada mulanya, Nabi Ibrahim belum juga dikarunia anak, meskipun sudah lanjut usia dan pernikahannya dengan Siti Sarah sudah cukup lama. Dengan demikian, atas permintaan Sarah yang sudah uzur, Ibrahim akhirnya menikah lagi dengan Hajar. Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang putera bernama Ismail. Namun ketika puteranya Ismail sedang tumbuh dan menggembirakan orang tuanya, Ibrahim bermimpi diperintahkan oleh Allah SWT menyembelih putra kesayangannya.
Perintah tersebut adalah perintah yang berat dan banyak orang menganggap tak masuk akal, tapi Ibrahim sebagai hamba yang taat dan tunduk kepada Allah SWT tidak pantas apabila menolak perintah tersebut. Tidak lama kemudian Ibrahim menceritakan mimpinya kepada anaknya. Dan terjadilah proses dialogis antara ayah dan anaknya, dan puteranya merestui serta membenarkan perintah dalam mimpi tersebut.
Penyembelihan binatang qurban adalah perlambang bagi penyembelihan sifat-sifat kebinatangan yang bersemanyam dalam diri manusia seperti serakah, egois, dan sombong. Sifat-sifat kebinatangan itu dapat menghalangi manusia untuk bertaqwa kepada Allah. Sayangnya banyak manusia yang merasa berat untuk berqurban, padahal ia mampu membeli seekor kambing setiap tahun sebagai qurban. Sesungguhnya itulah salah satu bentuk kesyukuran hamba kepada sang Khalik. Allah berfirman yang artinya : “Sungguh jika kamu bersyukur niscaya Kami pasti akan menambahkan nikmat itu kepadamu”. (QS. Ibrahim : 7)