Perpustakaan Masjid Raya di Mata Masyarakat

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Oleh: Nurhanifah, S.IP, Pustakawan MRB

...

Oleh: Nurhanifah, S.IP, Pustakawan MRB

Siapa yang tidak tahu Perpustakaan Masjid Raya Baiturrahman (Perpustakaan MRB)? Perpustakaan kecil nan nyaman ini berdiri puluhan tahun lalu dan menjadi ikon tersendiri bagi Masjid Raya Baiturrahman. Menurut hasil survei mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry, Perpustakaan MRB telah dikenal di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari jamaah MRB, pedagang pasar Aceh, anak-anak pedagang di seputar masjid, pekerja kantor, mahasiswa, akademisi, peneliti, penulis, pelajar,  serta para santri. Mereka mengetahui dari mulut ke mulut, melalui media sosial, maupun anjuran, dan rekomendasi pengajar baik di sekolah maupun di kampus.

Menurut jamaah MRB, perpustakaan menjadi solusi untuk menambah ilmu pengetahuan Islam sembari menunggu azan berkumandang untuk menunaikan ibadah shalat. Bagi akademisi, peneliti, penulis, mahasiswa, dan pelajar, perpustakaan tempat mengumpulkan materi, menyelesaikan tugas, bahan pendukung penelitian, dan sekadar tempat rileks. Seringkali perpustakaan yang ramah anak ini dijadikan tempat wisata religi oleh pengelola sekolah Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Hasil survei menunjukkan, masyarakat (selanjutnya disebut pemustaka) lebih tertarik ke Perpustakaan MRB karena tempatnya yang nyaman, banyak koleksi buku yang tidak ada di tempat lain atau dijual di toko buku, dan tentu menyediakan fasilitas wifi yang memadai. Dengan demikian, perpustakaan masjid sudah berfungsi sesuai dengan misinya menjadi wadah pembelajaran long life learning di bidang ilmu pengetahuan Islam dan menjadikan insan Aceh yang literate, sesuai program Pemerintah Aceh: Aceh Carong.

Perkembangan Perpustakaan MRB tentu saja belum searah dengan perilaku pemustaka milenial. Perpustakaan masih perlu melakukan branding, agar menjadi candu bagi pemustaka milenial. Perpustakaan harus berani tampil unik, berinovasi, melek digital, mampu berkolaborasi dengan team, lembaga lain, dan mampu membuat program-program yang menarik dikalangan pemustaka milenial.

Pemustaka milenial adalah mereka yang dalam segala hal kehidupannya terkait dengan digital. Pemustaka milenial merasa nyaman apabila segala urusan bisa selesai dengan hanya sentuhan jari alias gadget, seperti membaca buku, koran secara online, dan melakukan transaksi via online. Karena itu, perpustakaan harus berbenah mengikuti perkembangan perilaku milenial seperti pendaftaran keanggotaan via mobile, transaksi peminjaman mandiri dan penyediaan buku-buku maupun kitab-kitab digital.

Semoga Perpustakaan MRB bisa menjadi contoh bagi perpustakaan masjid lain di Aceh dalam pengelolaan dan bisa berkolaborasi dengan perpustakaan masjid di dunia dalam memajukan pendidikan Islam dan penyebaran dakwah Islam. Tentu semua harapan ini bisa diwujudkan dengan doa dan kerjasama pustakawan, masyarakat dan stakeholder yang terlibat. Salam literasi.

Dialog

Pustaka Baiturrahman

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman