GEMA JUMAT, 22 MARET 2019
Persatuan umat islamdi atas al haq dan dilarang berpecah-belah, merupakan prinsip yang agung dalam agama Islam. Namun kenyataan yang tampak di kalangan kaum muslimin berbeda dengan ajaran agama yang suci ini. Maka di sini, kami sampaikan sebagian keterangan agama mengenai
masalah besar ini.
Ketua Umum Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) Aceh, Tgk. Khairul Laweung menjelaskan, dalam ajaran Islam secara umum kata persatuan disebut ikhwan yaitu persaudaraan, secara umum disebut ukhuwah Islamiyah yaitu persaudaraan dalam Islam. Artinya, saudara sesama manusia dan saudara seagama serta saudara se-aqidah.
Khairul mengatakan, persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka, persatuan dan kesatuan umat akan bisa juga terwujud.
“Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semenamena terhadap sesama bahkan terhadap yang segama sekalipun. Bagaimana seseorang atau bangsa berbuat persatuan sementara kedamaian dan persaudaraan tidak bisa diciptakan,”
Menurut Khairul, persatuan Islam merupakan termasuk dari maqashid syar’i atau tujuan dari syari’at itu sendiri. Dan, yang paling penting yang terkandung dalam agama ini. Dalam sejumlah ayat dan hadits senantiasa Allah dan Rasul-Nya menyerukannya umatnya untuk bersatu.
Ia mencontohkan, misalnya persatuan dalam masalah aqidah, ibadah, dan akhlak, semuanya diperhatikan dan diserukan oleh Islam. “Tentunya, terbentuk persatuan di atas petunjuk dan kebenaran. Bukan persatuan semu, yang tidak ada kenyataan, karena tidak ada faidahnya,” papar Khairul.
Ibarat Bangunan
Senada dengan Khairul Laweung, Ketua Umum Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Islam (GPI) Aceh, Subchan Saputra berpendapat, dalam ajaran Islam sebenarnya konsep persatuan telah ada, yaitu setiap orang yang beriman adalah bersaudara.
“Semua muslim yang ada di dunia, baik di Afrika, Asia, Amerika, ataupun Australia adalah bersaudara,”kata Subhan kepada redaksi Gema Baiturrahman, Kamis, (21/3).
Menurutnya, persaudaraan kadang tidak mesti akan mewujudkan persatuan. Tetapi, maksud dan hakikat persaudaraan di dalam Islam adalah sebagai ujung tombak dalam persatuan.
Hal ini kata Subchan, dapat dilihat dalam sebuah hadis yang berbunyi, “Bahwa umat Islam adalah bagaikan sebuah bangunan, antara sebagian yang satu dengan sebagian yang lainnya saling menguatkan “.
Demikian pula dalam hadis yang lain, “Dan barang siapa memberikan jalan keluar bagi saudarannya sesama muslim, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari kesulitan, di mana pertolongan itu sangat diperlukan di hari kiamat”.
Untuk itu, lanjut Subhan, penerapan ajaran-ajaran itu akan memberikan dampak positif. Sebagai konsekuensi logis dari ajaran itu memberikan dampak persatuan bagi kehidupan
umat Islam.
“Apabila satu umat Islam disakiti, umat Islam lainnya akan merasa sakit pula. Persaudaraan yang demikian akan sangat besar andilnya untuk mewujudkan persatuan dalam dunia
Islam,” ujarnya.
Apabila persatuan sudah dapat diwujudkan, maka umat Islam di berbagai negara akan merasa terpanggil untuk kepentingan bersama. Demi kemajuan umat secara keseluruhan, maka negara-negara Islam dan negaranegara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Satu kata, bersatulah. Marmus