Gema JUmaT, 13 JUNI 2017
Banda Aceh-Gema
Perasatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Rabu (21/6) mengadakan buka puasa bersama anak yatim piatu di Gedung PWI, Simpang Lima Banda Aceh. Hadir dalam acara tersebut yaqng mewakili Gubernur, Drs. H. Syarba Ibrahim, mewakili Panglima, Kapolda, dan tokoh pers Aceh, H. Harun Keuchik Leumiek, Adnan Ns, H. Bustamam Ali, Amru, bupati terpilih Galus, dan lain-lain.
Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman, MM, menyebutkan buka puasa bersama seperti ini sudah menjadi tradisi PWI, baik masa lalu, sekarang maupun yang akan datang. Tujuan kita untuk memperkuat silaturrahmi. Kita juga memberi santunan kepada anak-anak yatim, terutama anak-anak wartawan yang telah mendahului kita, Ujar Tarmilin.
Sebelum buka puasa, Taushiah disampaikan oleh Ustaz H. Ameer Hamzah, pimpinan umum Gema Baiturrahman. Dalam Taushiahnya Ustaz Ameer menyebutkan; profesi wartawan adalah profesi yang sangat mulia. Wartawan adalah penyambung lidah Rasulullah untuk menyampaikan informasi kebaikan kepada umat. “Jika seorang wartawan menulis berita yang benar, ia akan mendapat pahala karena dapat mencerdaskan umat, tetapi jika wartawan menulis berita hoax (bohong), maka mereka akan mendapat dosa dari Allah SWT.”, ujar Ustaz Ameer yang juga mantan wartawan harian Serambi Indonesia.
Wartawan berasal dari bahasa sangskerta, artinya pembawa berita. Bahasa Arabnya Nabi, berita disebut An-Naba. Shahafi juga bermakna wartawan, shuhuf adalah hasil yang ditulis. Jadi profesi wartawan ini sangat erat dengan profei malaikat Jibril yang membawa berita benar dari Allah kepada para nabi. Sebaliknya bila ada wartawan yang membawa berita hoax (bohong), mereka telah mengikuti jejak iblis yang membawa berita palsu, ujar Ameer mengakhiri ceramahnya.(*)