Gema JUMAT, 31 Juli 2015
Tgk. Takdir Feriza, Juara Tilawah MTQ Internasional di Turki 2015
“Saat saya disalami Erdogan itu, saya bilang anamin Aceh, tsunami in Aceh. Dan Erdogan saat itu terharu,” kenangnya. Dihadapan pemimpin dunia Islam yang dikaguminya dan disaksikan duta qari dunia serta disiarkan live TV setempat, si bungsu dari enam bersaudara ini diperkenankan mengumandangkan kemerduan dan keindahan suaranya dalam melantunkan ayat-ayat Al-Quran.
Takdir Feriza ditakdirkan berprestasi tingkat dunia. Pada 12 Juli 2015 lalu dia menjadi yang terbaik mengungguli 98 peserta dari 52 negara lainnya pada Turkey International Holy Quran Memorization and Recitation Competition di Istanbul. Sebelumnya, putra dari pasangan Hasan Sufi – Rostini Ramli ini meraih Juara Cabang Tilawah MTQ Dunia Melayu di Malaysia, 2013.
Tapi Juara Cabang Tilawah MTQ Aceh 2013 di Subulussalam ini justru hanya menduduki peringkat Harapan III atau pada cabang yang sama saat MTQ Nasional 2014 di Batam, Kepri. Seabrek musabaqah tingkat nasional lain diikutinya jarang menempatkan posisi sebagai pemuncak. Takdir hanya memperoleh juara tiga even Pekan Tilawatil Quran (PTQ) Nasional RRI di Jakarta sebanyak dua kali, dan PTQ Nasional di Bandung sekali.
Pria kelahiran Gampong Lampuuk, Darussalam, Aceh Besar, 20 Juli 1986 ini berangkat ke Turki atas nama Indonesia dengan dana pas-pasan. “Dari pemerintah RI saya tidak mendapatkan dana. Uang saku sebesar Rp 5 juta adalah sumbangan pribadi Zaini Abdullah, Gubernur Aceh,” kata Takdir. Sementara tiket keberangkatan, penginapan dan biaya akomodasi lainnya ditanggung pihak panitia, Kementerian Agama Turki. Beruntung juga, panitia menyediakan penerjemah sekaligus pendamping selama kegiatan berlangsung.
Selama berlaga di negeri “saudara tua” Aceh, suami dari Fajrina Rahmi dan ayah dari Faiza Akifa Takdir (1,5 th) ini, mesti mandiri tanpa pendamping dari tanah air. Bahkan misi suci yang diembannya kurang mendapatkan perhatian publik. Hanya rekan sejawat dan sesama qari turut prihatin saat melepas duta negara ini bertanding.
Publik baru terhenyak saat alumni Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama di UIN Ar-Raniry tahun 2010 ini, keluar sebagai juara pertama. Berita Recep Thayeb Erdogan Presiden Turki memberikan hadiah langsung ke tangan dan mencium kening anak yatim sejak dalam kandungan ini sempat menyentak seantero dunia.
“Alhamdulillah Ya Allah, dengan kudrah iradahmu, Alhamdulillah saya mendapatkan hasil juara I pada MTQ Internasional Turky. Terima kasih sahabat sekalian atas doanya,
terutama ibu, istri, anak, ustadz-ustadz semua dari Aceh,” tulis Takdir dalam Facebooknya beberapa saat pengumuman.
“Saat saya disalami Erdogan itu, saya bilang ana min Aceh, tsunami in Aceh. Dan Erdogan saat itu terharu,” kenangnya. Dihadapan pemimpin dunia Islam yang dikaguminya dan disaksikan duta qari dunia serta disiarkan live TV setempat, si bungsu dari enam bersaudara ini diperkenankan mengumandangkan kemerduan dan keindahan suaranya dalam melantunkan ayat-ayat Al-Quran.
Tgk Takdir Feriza Hasan, tetap saja berpenampilan sederhana. Sekembalinya dari negeri Kebab, ia tetap bersedia tampil bertilawah, walaupun setingkat kampung. “Sungguh senangnya dan merasa mulia, apabila dapat mengaji di depan masyarakat di pelosok gampong,” ujar bungsu, dari enam bersaudara ini.
Takdir bukan saja seorang putra terbaik milik Serambi Mekkah, tapi juga milik bangsa. Sudah sepatutnya mendapatkan perhatian dari Pemerintah Aceh atau Pemerintah RI. Salah satunya bagaimana mengubah statusnya sebagai pegawai honorer Kantor Camat Krueng Barona Jaya, Aceh Besar, menjadi pegawai negara. Sesuai keinginannya, “Saya berharap bisa menjadi PNS.” Niat suci lainnya, ia ingin menghajikan ibunnya dan keluarga, serta menjadi hafidz 30 juz. (NA Riya ison)