Pertama kali dalam sejarah Piala Dunia dibuka dengan pembacaan Ayat Suci Al Quran terjadi ketika Negera Qatar menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022, dan Qatar menjadi Negara Islam pertama penyelenggara Piala Dunia, sejak Piala Dunia diselenggarakan pertama kalinya pada tahun 1930.
Dalam beberapa ulasan para pengamat sebelumnya, perjalanan Qatar dari proses bidding hingga persiapan Piala Dunia 2022 tidak selalu mulus. Negara yang hanya memiliki penduduk 1,7 juta jiwa itu diterpa berbagai isu selama proses persiapan hingga saat ini.
Apakah dikarenakan tuan rumah menganut Budaya negara timur tengah, harus mengikuti budaya negara barat lainnya? Maka sudah selayaknya ketika berada di negara yang memiliki kebudayaan yang berbeda, untuk menghormati perbedaan di negara tersebut. Hal itu sesuai dengan Ayat Al Quran d Surat Al Hujurat ayat 13 yang dilantunkan oleh seorang putra asli Qatar, Ghanim Al Muftah.
Ladang Dakwah
Menanggapi hal itu, Presiden Klub Persiraja Kota Banda Aceh, Zulfikar Syahabuddin SE, Ak atau yang lebih dikenal Zulfikar SBY, sebelum perhelatan Piala Dunia Tahun 2022 di Qatar. Sejak dirinya mengakuisisi 80 persen saham Persiraja Banda Aceh yang dimiliki pemegang saham sebelumnya, ia bersama manajemen Persiraja berkeinginan dalam mengelola sepakbola juga menjadi ibadah. Dengan cara menerapkan prinsip-prinsip ajaran yang telah diyakini oleh 100 persen masyarakat Aceh.
“Memang ini dianggap terobosan baru, padahal jika Aceh melaksnakan syariat Islam, ya sepakbola juga jangan ikut langgar syariat,” kata pengusaha asal Kota Juang Bireun ini, kepada Tabloid Gema Baiturrahman, di Komplek Stadion H Dimoerthala Lampineung Banda Aceh, Rabu (3011) kemarin.
Ia mengaku salut dan bangga dengan Negara Qatar, bahwa dalam permainan sepakbola, teknis, aturan dan Satuta FIFA itu tidak menjadi baku dan kaku. Qatar sebagai tuan rumah telah membuktikan bahwa itu dapat diatur sesuai aturan dan ajaran diyakini sebagai sebuah kebenaran. “Inilah disebut sebagai gerakan Dakwah di lapangan hijau. Dakwah semacam ini jauh lebih menyentuh selain juga dakwah di Mimbar Khutbah atau pengajian juga diperlukan” ujarnya.
Selama ini yang terjadi dalam masyarkat kita, kata Zulfikar, sudah terbiasa dengan hal-hal yang tidak benar, Maka ketika ditampilkan yang benar, dianggap telah menyalahi hal yang biasa. Selain dibuka dengan Ayat Suci Qur’an, hal yang tidak biasa terjadi dalam ajang piala sebelumnya adalah pada sejumlah lokasi di Qatar juga menyuguhi mural-mural hadits yang dipasang di sejumlah lokasi strategis Doha.
Di setiap hotel di Doha didesain khusus untuk memasang barcode di kamar pengunjung. Menurut Aljazeera, barcode tersebut ditujukan sebagai media untuk memperkenalkan Islam yang ditampilkan dalam banyak bahasa.
Terpenting adalah selama pelaksanaan piala dunia, Bir dan LGBT dilarang. Meminum bir merupakan tindakan ilegal bagi siapa saja di Qatar, karena sejalan dengan aturan Islam. Qatar melarang aksi meminum alkohol tersebut di semua stadion Piala Dunia Qatar. Bahkan, panitia juga menyiapkan sanksi khusus bagi tim peserta yang nekat melanggarnya.
Duta Dakwah
Pola-pola dakwah ini sudah dijalankan pihaknya dalam mengurus manajemen Persiraja Kota Banda Aceh sejak pertengahan Tahun 2022. Misalnya, dengan melarang Jangan berjudi, jangan berzina, selalu menjaga wudhuk sebelum pertandingan, selalu menutup aurat, jangan pakai narkoba dan minuman keras, selalu niatkan aktivitas karena Allah SWT dan Baginda Rasulullah SAW. Selalu menjaga shalat jamaah, dan jangan bermaksiat kepada Allah SWT dan Baginda Rasulullah SAW. “kita harapkan Persiraja sebagai tim Aceh yang akan menjadi Duta Dakwah bagi Aceh dalam dunia Persepakbolaan di Indonesia,”harapnya.
Sarana dan Prasaran
Lebih lanjut, Ustadh Zulfikar meminta segenap stakeholder di Aceh, juga dalam membangun sarana dan prasarana olahraga juga memperhatikan ketersediaan dan kapasitas tempat Ibadah seperti mushalla dan tempat wudhu’.
Hal itu bukan saja untuk dunia Sepakbola, tetapi berlaku juga untuk jenis cabang olahraga lainnya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam Olahrga, tidak hanya menjadi nilai ibadah saja, akan tetap akan melahirkan inovasi-inovasi baru dalam dunia tata busana, desain dan produk-produk jersey yang dapat memberi mutual efeck bagi ekonomi masyarakat.
Terakhir, ia mengingatkan bahwa menutup aurat sangat penting karena ini adalah syar’iat yang Allah perintahkan untuk hamba-Nya. “Dimanapun kita berada, termasuk dalam sepak bola, baik dengan memakai Lejing atau dengan cara lainnya, yang penting tertutup aurat,”pesanya.
Sementara itu, Anggi Azzuhri, Alumni Pascasarjana Hamad bin Khalifa University, Qatar dalam Kelompok Diskusi Iskada (KOKI), di Markas Besar ISKADA, Kamis (1/12) mengatakan cara Dakwah Qatar anti pemaksaan. Kalau orang Ke stadiun terus azan, itu ga dipaksa. Tapi orang Qatar Langsung Ke masjid. Disiplin. Ini yang unik dan menarik. Maka masjid selalu penuh. Jadi orang asing melihat jadi antusias. Maka disana Masjid sering sekali antri.
Menurut Anggi, ada beberapa catatan menarik dari Negeri Qatar yang memiliki visi masa depan yang Luar Biasa.Qatar telah mencengangkan dunia! Meski mereka kalah dalam Piala Dunia, tapi perhelatan akbar WordCup 2022 mencatatkan banyak sejarah baru. Terutama misi besar Qatar untuk mengenalkan Dakwah Islam pada dunia.
Maka tak mengherankan, persiapan matang Qatar bukan saja sebagai Tuan Rumah bagi Messi, Neymar, Ronaldo dan kawan-kawan untuk menjadi sang juara sejati, tapi Qatar menghadirkan sebuah pertunjukan Islam yang elegan.
“Ya, cara Dakwah Qatar dalam balutan WorldCup 2022 telah membawa orang berbondong bondong belajar Islam. Lebih 1000 orang baru malam pembukaan, telah menjadi muallaf, dan banyak hal menarik lainnya,”jelasnya. (marmus)