Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah dan penanggalan Jawa. Bulan ini dikenal sebagai bulan Allah. Pada 13 Februari kemarin, dalam kalender Masehi merupakan awal dimulainya bulan Rajab dalam kalender Hijriyah.
Kata ‘Rajab’ memiliki makna ‘keagungan atau mulia’. Bulan Rajab juga disebut dalam Alquran sebagai Asyhurul Hurum atau termasuk bulan-bulan yang dihormati. Karenanya, bulan Rajab perlu diagungkan karena adanya sejumlah keutamaan di dalamnya.
Pimpinan Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Waled Rusli Daud, S.H.I, M.Ag menjelaskan, ada lima keutamaan bulan rajab. Pertama Bulan Rajab sebagai bulan haram. Merujuk Alquran surat At-Taubah ayat 36, dijelaskan, pada bulan haram, umat Islam dilarang menganiaya diri sendiri. Di bulan ini juga tidak boleh melakukan perang.
“Jadi, Bulan Rajab merupakan bulan yang mulia karena termasuk dalam bulan haram bersama tiga bulan lainnya yakni Dzulqa’adah, Dzulhijjah, dan Muharram,” jelas alumni Dayah Malikussaleh Panton Labu Aceh Utara ini.
Keutamaan kedua kata Waled, Bulan Rajab adalah Bulan Allah sebagaimana Sabda, Rasulullah SAW, Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulannya umat.
Keistimewaan Rajab berikutnya jelas Anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh ini adalah peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi di bulan Rajab. Pada malam ke-27 bulan Rajab, Rasulullah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Peristiwa penting bagi Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Dalam perjalanan spiritual satu malam itu menghadap Allah SWT dan turunnya perintah salat wajib lima waktu.
Keempat, Bulan Rajab dikenal sebagai Bulan bertobat. Dibulan ini dianjurkan untuk meperbanyak memperbayak istighfar, salah satu istighfar yang dianjurkan kata Waled Rusli adalah membaca sayyidul istighfar atau rajanya istighfar.
Dan yang terakhir, kata dia, Rajab merupakan gerbang awal memasuki bulan Ramadan.
Sehingga dibulan ini, disamping memperbanyak amalan-amalan seperti yang telah dijelaskan. Di bulan ini, Rasulullah juga menganjurkan agar umat Islam untuk berdoa pada bulan Rajab agar dipertemukan dengan bulan penuh rahmat, bulan Ramadan.
Amalan Utama
Lebih lanjut, Dosen UIN Ar Raniry Darussalam Banda Aceh, Tgk Bustaman Usman, SHI, MA, ada empat amalan baik untuk mengisi bulan Rajab, misanya dengan berpuasa. Berpuasa. “Berpuasa pada bulan rajab adalah amalan yang paling baik. Rasulallah saw selalu berpuasa di bulan rajab ini,” kata Tgk Bustaman.
Selain memperbanyak istighfar, untuk mencapai kemuliaan di bulan ini juga dengan memperbanyak bersedekah. Namun, kata dia, yang paling utama adalah memilih waktu yang mulia untuk bersedekah. Dan salah satu bulan yang mulia untuk memperbanyak amal soleh termasuk bersedekah adalah Bulan Rajab.
Menurut Tgk Busatman, amalan lainnya di Bulan Rajab adalah dengan melazimkan diri dalam Zikir dan berdoa. Amalan yang mulia ini bagai perbandingan orang yang mati dan yang hidup adalah terletak pada zikirnya. Untuk itu, Bulan rajab yang penuh dengan kemuliaan hendaknya diisi dengan zikir dan berdoa. (marmus)

