Gema JUMAT, 10 JUNI 2016
Banda Aceh (Gema) – Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, mengimbau seluruh elemen masyarakat Aceh agar tidak mudah terpancing dengan propaganda, yang dapat menghancurkan hubungan antar sesama muslim, serta tetap menjaga ukhuwah, perdamaian dan mendahulukan persatuan.
Demikian disampaikan Zaini Abdullah saat menyampaikan Tausyiah Ramadhan di hadapan ribuan jamaah Shalat Witir di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, (6/6/2016). “Ummat muslim harus selalu memperkuat dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah antar sesama. Musuh kita bukanlah sesama orang Islam, jangan mudah terpancing dengan isu-isu dan propaganda yang menghancurkan persaudaraan kita sesama muslim,” pesan Zaini.
Zaini Abdulllah menegaskan, jika kedatangan Ramadhan tidak mampu mengubah pribadi seseorang, dari kebiasaan memfitnah, memprovokasi, adu domba dan hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan ummat, maka orang tersebut akan jauh dari ampunan Allah.
Hal ini, sesuai dengan sabda Rasullah SAW: “Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta (perkataan sia-sia) dan dia melaksanakan perkataan dusta tersebut, maka Allah tidak butuh baginya untuk dia meninggalkan makanan dan minumannya”.
“Oleh karena itu, marilah kita saling menjaga lisan untuk tidak memprovokasi dan tidak menebarkan fitnah, serta saling menjaga dan menebarkan perdamaian kepada sesama. Karena, inilah ciri-ciri kita selaku seorang muslim,” imbaunya.
Zaini menegaskan, Ramadhan adalah bulan suci yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu, ummat muslim harus mensucikan diri dari noda, kesalahan dan senantiasa bertaubat serta memperbanyak istighfar kepada Allah.
Zaini menguraikan, pada suatu majelis, Rasulullah pernah ditanya tentang ciri muslim yang baik, saat itu Rasulullah bersabda: “Orang Islam yang baik adalah mereka yang mampu menjamin keselamatan orang lain melalui perkataan dan perbuatannya.” Hal ini tentu saja harus menjadikan pedoman dalam kehidupan kita sehari-hari..
Zaini mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama fokus pada perdamaian, persatuan dan kesejahteraan serta pembangunan, baik fisik, mental dan infrastruktur, menuju Aceh yang bermartabat sejahtera berkeadilan dan mandiri.
“Jangan karena ada khilafiyah sedikit yang sifatnya furu’iyyah atau cabang, kita melupakan ushul yang sifatnya mendasar dalam ajaran agama seperti ukhuwah Islamiyah. Marilah kita saling toleransi, saling menghormati dan berbesar hati dengan perbedaan-perbedaan praktik ibadah yang sifatnya sunat,” pesan Zaini Abdullah.
Makmurkan masjid
Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam tausiahnya saat pembukaan kegiatan menghidupkan Ramadhan Masjid Jamik Al-Wustha Jeulingke, (07/06), mengajak seluruh masyarakat Aceh memakmurkan masjid selama bulan Ramadan. “Mari kita hidupkan dan semarakkan masjid, meunasah dan tempat-tempat pengajian, sehingga syiar Islam benar-benar dirasakan seluruh rakyat Aceh,” harapnya.
Atas nama Pemerintah Aceh, gubernur mengimbau masyarakat untuk menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan shalat tarawih, witir, tadarus Al-Quran, zikir, serta itikaf. Selain itu, gubernur juga mengajak masyarakat untuk mengisi waktu senggang dengan mengikuti kajian keislaman yang banyak digelar di masjid maupun meunasah.
Tak hanya ibadah puasa, juga menjadi ajang manusia untuk beramal kepada sesama melalui berbagai kegiatan sosial seperti memberikan berbagai kelebihan untuk berbuka puasa bagi orang yang berpuasa. “Mari kita beribadah, bekerja maksimal sesuai dengan tugas dan profesi kita masing-masing,” ujarnya.
Kegiatan menghidupkan bulan Ramadhan diselenggarakan Panitia Gema Ramadan Masjid Jamik Al-Wustha Gampong Jeulingke, kata Zaini Abdullah, merupakan salah satu wadah untuk beribadah. Dia mengharapkan kegiatan itu bisa menambah semaraknya syiar Ramadhan dan meningkatknya penguatan dinul Islam.
Kewajiban berpuasa, katanya, sebagai upaya meningkatkan kualitas diri seorang hamba Allah. Hal itu sejalan dengan firman Allah, bahwa puasa memang amalan yang diwajibkan kepada orang yang beriman. “Allah telah menjelaskan bahwa puasa adalah upaya untuk meningkatkan kualitas diri menjadi orang-orang yang muttaqin,” katanya.
Karenanya, Zaini Abdullah mengatakan, sangat rugi kaum muslimin yang membiarkan Ramadhan berlalu tanpa mengisinya dengan berbagai ibadah. “Belum tentu kita dapat memastikan apakah kita dapat bertemu dengan Ramadhan yang akan datang.” Di samping itu, dia menambahkan, ibadah dan berbagai amalan salih yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan, akan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. Sayed Husen/Humas Aceh