Ada yang bertanya kepada Nabi SAW: “Wahai Rasulullah, mata pencaharian apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad, Ath Thabrani, dan Al Hakim)
Bulan ini, tanggal 8 Oktober 2022, bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1444 H, ummat Islam mengenang kembali hari kelahiran Rasulullah SAW. Bahkan masyarakat Aceh, Maulid Rasul diperingati selama lebih dari tiga bulan. Hal ini dilakukan mengingat Rasulullah SAW menjadi panutan umat Islam dalam segala sendi kehidupan. Oleh karena itu, semua kebaikan Rasulullah SAW dalam segala aspek sudah sepatutnya diteladani. Salah satunya adalah bagaimana Rasulullah SAW menjadi seorang pedagang atau pengusaha yang jujur sejak usia dini. Mungkin karena ditinggal ayahnya Abdullah sejak dalam kandungan, selanjutnya menyusul ibunya Aminah dalam usia enam tahun, menjadikan Rasulullah memiliki jiwa mandiri dan tangguh dalam menghadapi cobaan.
Jiwa kemandirian, entrepreneurship serta kepemimpinannya terasah saat dirinya berusia 9 tahun. Saat itu, Rasulullah SAW sudah ditempa dengan kerja keras dibandingkan anak seusianya waktu itu. Ia tiap hari membantu pamannya, Abu Thalib menggembala kambing. Abu Thaliblah yang membina jiwa Rssulullah menjadi pedagang sejak kecil hingga sukses sampai perdagangan internasional.
Saat usia beranjak 12 tahun, Rasulullah SAW bersama sang paman telah melakukan perjalanan ke negeri Syam atau Suriah. Berbekal pengalaman berdagang yang dimiliki sejak kecil, kemudian Nabi Muhammad timbul keberanian berdagang sendiri saat menginjak usia 15 tahun. Dagangannya berupa pakaian dan lain-lain laris terjual tanpa tersisa. Pribadinya yang sopan, jujur, amanah, dan menghormati konsumennya membuat dirinya saat itu mendapat gelar al Amin (terpercaya). Gelar ini membuat Nabi Muhammad SAW semakin dikenal dalam dunia perdagangan sampai ke negeri Iraq, Syam, Yordania dan Yaman. Pribadinya yang terpuji dan kemamuan dalam berniaga, membuat Kahadijah seorang janda kaya dan pengusaha besar saat itu memberikan tambahan modal untuk Muhammad SAW. Khadijah r.a bahkan mempercayakan sebagian bisnisnya kepada Muhammad SAW. Dalam sebuah hadis Rasulullah pernah bersabda : “Berdaganglah kamu, sebab lebih dari sepuluh bagian penghidupan, sembilan di antaranya dihasilkan dari berdagang.”