GEMA JUMAT, 12 APRIL 2019
Gampong dalam bahasa Aceh adalah sebutan untuk desa, kelurahan atau kampung. Gampong Nusa adalah salah satu desa di Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar yang berjarak 10 kilomter dari pusat Kota Banda Aceh.
Nusa tak luput dari hantaman tsunami Aceh, 2004 lalu. Walau daerah ini berbukit rendah namun air laut sampai juga merendam desa berpenduduk sekitar 1000 jiwa ini.
Sebelumnya semangat bergotongroyong demikian mengental di sini. Peran LSM/NGO pascatsunami dengan program pemberdayaan seperti Cash for Work ternayata mengikis nilai kebersamaan itu. “Keinginan donasi memberdayakan warga saat membersihkan lingkungan atau membangun fasilitas umum berbayar akhirnya memanjakan warga dengan uang. Masyarakat Gampong Nusa akhirnya sulit diajak bergotong royong,” kenang Rubama.
Kesempatan merajut kembali rasa kekeluargaan bagi sesame warga menginspirasi Ru, panggilan akrabnya usai mengikuti pelatihan pengolahan sampah di Calang, Aceh Jaya pada 2006.
Menurutnya, pengolahan dan pengelolaan sampah adalah kegiatan yang mudah diterapkan, selain mengurangi sampah juga mengubah barang tak terpakai menjadi
bernilai ekonomis.
“ P a d a 2007 terbentuklah Sentral P e n g e l o l a a n Sampah Berbasis Masyarakat (GPSBM) di Gampong Nusa. Dengan pengolahan dan pengelolaan sampah diharapkan menjadi media bersama merajut kembali semangat gotong royong warga,” kata perempuan kelahiran, 17 Agustus 1985 ini.
Plastik kemasan dan kertas yang semula tak termanfaatkan terbarui menjadi pakain atau tas nyentrik bernilai jual, tambah putrid dari pasangan (alm.) Muhammad Abdullah-Zainabon ini. Kegiatan ini didominasi kalangan perempuan remaja dan ibu-ibu.
Sejak 2013 Gampong Nusa memiliki kalender tetap berupa Nusa Festival. Ajang ini sebagai ajang memamerkan kreasi dan peragaan busana berbahan plastik dan kertas bekas dan modelnya adalah anakanak gampong, Warga juga dapat membuat aneka kue dan karya untuk dijajakan saat festival,”
sebutnya.
Selain itu digelar juga parade budaya seperti Rapa’i Geleng oleh pemuda yang tergabung dalam Komunitas Al Hayah. Pembinaan bagi anak-anak tak luput dari perhatian. Nurhayati, saudara kandungnya bertugas untuk membimbing anak-anak mengaji. Adanya Bank Sampah membuat anak-anak mandiri. “Anak-anak memiliki buku tabungan sendiri yang berguna membayar biaya pengajian di Taman Pendidikan Al Quran ataupun membeli alat tulis,” urainya.
Selaku pemerhati lingkungan dan sebagai relawan pada Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAKA) memberikan kesempatan padanya menjelajah berbagai pelosok Aceh maupun provinsi dan bahkan ke negara lainnya.
Buah tangan atas setiap mengunjungi tempat-tempat nyentrik, unik dan tak biasa adalah membawa pulang atas pengalamannya yang dapat diterapkan di kampungnya tercinta.
Atas dukungan keuchik atau kepala desa serta masyarakat lainnya Rubama menginginkan Gampong Nusa menjadi destinasi wisata. Keinginannya tak berlebihan mengingat potensi pendukung ada dan bisa diupayakan bersama mitra.
Maka Gampong Nusa kini semakin berwarnawarni dan berbagai nilai jual bagi masyarakat luar yang ingin melihat, belajar, mempelajari dan menjadi “Ureung Aceh” sebenarnya bolehlah berkunjung kemari.
Gampong Nusa memiliki 43 homestay yang merupakan rumah penduduk namun dapat diinap bagi pengunjung. Homestay yang tersedia akan diisi bergilir ditempati.
Destinasi antimainstream memang diterapkan agar, “Gampong Nusa benar-benar beda dengan kampong lainnya. Di Gampong Nusa tidak semua saran dan keinginan tamu mesti dipenuhi. Sebaiknya tamulah yang menyesuaikan dengan kebiasaan di sini,” jelas Perempuan Inspiratif Nova untuk Kategori Perempuan dan Lingkungan Tahun 2013 ini.
Tamu dapat menikmati kuliner khas Aceh, belajar dan praktik menari dengan tarif di luar biaya penginapan. Bagi tamu yang ingin memiliki kenangan tersendiri, di Basecamp yang menjadi sekretariat juga disediakan foto booth di pelaminan Aceh sekaligus menyewakan dan merias bagi ingin berpakaian adat Aceh.
Wajar saja apabila Gampong Nusa menjadi satu destinasi desa wisata nusantara. Pengunjung dapat bertani, berperahu, camping sambil menikmati kuliner, atraksi budaya di Nusa bukan gampong biasa. SON