GEMA JUMAT, 8 FEBRUARI 2019
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman)
Surat al-Furqan ayat 23- 24
“Dan Kami dapati segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. Penghuni-penghuni surga pada hari itu paling baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.
Pada ayat sebelumnya, Allah juga telah menyatakan bahwa siksaan akan didapat oleh orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, kesalahan mereka secara umum adalah mengingkari risalah Allah SWT melalui pendustaan mereka kepada Rasulullah yang diutus kepada mereka, serta menuduh dan memfitnah bahwa Nabi Muhammad dan risalahnya mengada-ada, mengkonversi ajaran-ajaran nabi terdahulu dan tuduhan-tuduhan lainnya.
Dalam ayat ini Allah menegaskan, bahwa jejak langkah serta tindak tanduk baik yang mereka lakukan tidak diterima selama mereka tidak mau beriman. Amal kebaikan yang mereka lakukan tak ada gunanya. Semua amalan baik mereka laksana fatamorgana. Mereka melihatnya sebagai suatu amalan, namun di akhirat amalan mereka itu hilang, sirna tak berbekas.
Keimanan adalah yang paling utama menggapai keridhaan Allah SWT. Kemudian barulah amal saleh dan kebaikan-kebaikan individu, sosial, masyarakat dan sebagainya. Dalam banyak ayat lain, Allah mencantumkan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu keimanan dan amal saleh. Keimanan adalah kunci untuk memasuki syurga, sedangkan amal saleh adalah balasan yang disediakan di dalam syurga. Semakin tinggi nilai amal saleh, maka semakin tinggi dan ‘elit’ fasilitas dalam syurga yang didapatkannya. Semua amal kebaikan yang dilakukan di dunia, tidak ada sia-sia, semua bernilai di sisi Allah SWT. Namun yang menjadi pengikat nilai tersebut haruslah dengan tali ‘iman’. Keimananlah yang menjadi penyambung amal saleh dengan syurga, tanpa keimanan, tak ada kebaikan yang didapat di akhirat, meski kebaikan yang kita lakukan setinggi langit dan sedalam lautan.
Kemudian Allah menegaskan, orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan mendapatkan sambutan yang layak di hari akhirat. Mereka akan mendapatkan apa yang mereka lakukan di dunia. Tidak ada yang tidak bernilai. Semua amalan kebajikan akan dihitung, tak akan dikurangi sedikitpun. Allah sangat adil dalam neraca timbangan amal hamba-hamba-Nya. Terpulang kepada kita, apakah sisa hidup kita mengisi dengan amal kebaikan atau tidak. Allahumma tsabbit quluubanaa ‘ala al-iman.