Banyak cara dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan. Setiap daerah memiliki tradisi masing-masing yang berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Sejak memasuki Bulan Ra’jab sudah mulai dari membersihkan diri atau mandi bersama-sama ke sebuah tempat pemandian, hingga makan bersama. Walaupun tradisi-tradisi tersebut berbeda di setiap daerahnya, namun semangat dalam menyambut bulan Ramadan tetaplah sama.
Saat ditanyai Gema Baiturrahman, kamis, (25/3) tentang bagaimana menyiapkan diri dalam menyambut bulan suci Ramadhan?. Imam Gampong Punge Jurong, Tengku Basri M Yahya, menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sejak dua bulan sebelum Ramadhan dating.
Pertama, adalah dengan memperbanyak berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Sebagaimana doa yang diajarkan Rasulullah Saw, “Ya Allah berkahilah kami pada bulan rajab dan sya’ban, dan sampaikan kami di bulan ramadhan.” atau dengan doa, Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi).
Kedua, jelas Tgk. Basri, yang adalah menuntaskan utang puasa tahun lalu. “Sudah seharusnya kita meng-qadha puasa sesegera mungkin sebelum datang Ramadhan berikutnya,” ujar Tgk. Basri juga penyuluh Agama untuk Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh ini.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk membayar utang puasa (qadha-red) bagi yang ketinggalan puasa di Ramadhan yang lalu, biasanya dilakukan pada Bulan Rajab atau dua bulan sebelum memasuki ramadhan.
Puasa Bulan Rajab merupakan salah satu puasa sunnah yang dilakukan sebagaimana bulan-bulan mulia lainnya (Muharram , Dzulqa’dah dan Dzulhijjah). Meski tidak ada hadis shahih yang secara khusus menjelaskan keutamaan puasa Rajab, namun kesunnahan puasa Bulan Rajab sudah tercakup dalam dalil anjuran berpuasa secara umum dan anjuran umum berpuasa di bulan-bulan mulia.
Selain itu, adalah persiapan jiwa dan spiritual, kesehatan fisik juga persiapan finansial diperlukan,
“persiapan fisik yaitu menjaga kesehatan, persiapan jiwa dan spiritual, juga persiapan dana (finansial) juga disiapkan, agar sudah mantap ketika Ramadhan datang,” paparnya.
Hal serupa juga diutarakan Tgk H. Hasanuddin, M.Ed, Anggota Bidang Pendidikan Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, menurutnya, modal awal menghadapi bulan suci Ramadhan adalah dengan bersih luar dan dalam, “hati bersih, jiwa bersih dan tempat ibadah seprti masjid, meunasah dan mushalla juga harus bersih,” ujarnya saat menjawab Gema Baiturrahman, Kamis (25/3) kemarin.
Dengan bersih lahir dan bathin, kata Tu Sudan, lakap akrab untuk H Hasanuddin, Dosen STISNU Aceh Besar ini, maka jiwa sangat mudah diisi dengan berbagai amal ibadah lainnya di bulan Ramadhan, baik berupa amal diselengarakan di klinik rohani seperti, ceramah, kultum, tadaruus, kajian ilmiah, dan lain-lain. Juga amal ibadah sosial, seperti bazar buku dan kitab, dayah kilat, juga buka puasa bersama dan i’tikaf 10 akhir Ramadhan. (marmus)