Gema JUMAT, 11 Desember 2015
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman)
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orangorang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orangorang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. (QS. Al-Maidah ayat 82).
Allah meyakinkan kaum muslimin bahwa akan ada kelompok yang memiliki kebencian dan kedengkian mereka yang begitu mendalam kepada kaum muslimin, dan karena kebodohan, kekafiran dan karena mereka selalu mengikuti hawa nafsu. Berdasarkan ayat ini, bahwa musuh besar Islam dan kaum muslimin adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik, dan mereka adalah orang-orang yang paling banyak berusaha menimpakan bahaya kepada kaum muslimin.
Dalam ayat ini terdapat kata Qissis yang berarti (pendeta) adalah ulama mereka, sedangkan rahib adalah ahli ibadah di antara mereka. Ilmu yang disertai kezuhudan serta ibadah merupakan hal yang menjadikan hati menjadi lunak dan menyingkirkan kekerasannya. Oleh karena itu, tidak ditemukan dalam diri mereka sikap keras dan kasar sebagaimana dalam diri orang-orang Yahudi dan musyrik. Mereka juga tetap mengikuti keimanan, tidak seperti orang-orang Yahudi dan kaum musyrik Mekah yang menyombongkan diri. Orang yang tidak sombong (tawadhu’) lebih dekat kepada kebaikan, oleh karenanya mereka lebih dekat kepada kaum muslimin.
Begitulah keadaan orang-orang yang bukan orang muslimin pada zaman Rasulullah, sebagian ada kalangan intelektual dan cendikiawan dari kalangan mereka yang mengetahui ajaran-ajaran agama yang sebenarnya kepada mereka, sehingga tidak masalah dengan kaum muslimin, karena kebenaran keyakinan mereka sesuai dengan yang diturunkan Allah kepada nabinabi terdahulu. Namun untuk golongan yang seperti ini, sangat jarang ditemukan pada generasi-generasi masa kini, karena begitu jauh masa dan begitu banyak peristiwa-peristiwa yang mengubah persepsi manusia tentang agama. Pun demikian, kita hendaknya tetap dalam keimanan dan keislaman yang benar, murni dan diridhai Allah swt. Amiiin ya Rabbal Aalamiin.