Oleh:Drs. Tgk. M. Jamil Ibrahim, SH. MH. MM.
Tabloid Gema Baiturrahman, Edisi Jum’at 20 Februari 2015.
Misi utama ajaran Rasulullah SAW adalah membangun silaturrahmi yang baik dan kuat antara sesama disamping bidang akidah umat dalam rangka mentauhidkan dan mengagungkan Allah serta menghindari kemusyrikan . Persaudaraan dalam hubungan agama adalah lebih kuat dari hubungan nasab atau keturunan karena hubungan nasab akan menjadi putus sebab berbeda agama dan hak-hak lainnya, tetapi persaudaraan Islam tetap abadi selamanya bahkan orang yang telah meninggal ketika ditanya oleh malaikat siapa agamamu dan siapa saudaramu maka dijawabnya Islam agamaku dan kaum muslimin dan muslimat adalah saudaraku, tidak boleh menjawab bahwa saudara saya adalah si pulan dan si pulen.
Salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah dan hari Kiamat adalah orang yang mengikat silaturrahmi sebagaimana sabda Nabi dari hadits riwayat Abu Hurairah:
Artinya: Barang siapa beriman kepada Allah dan hari Qiamat maka hendaklah menyambung silaturrahmi.
Amal apa saja yang memudahkan orang masuk syurga dan terhindar dari neraka, Nabi menjawab supaya kamu beribadah kepada Allah dengan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan menjalin hubungan silaturrahmi.
Silaturrahmi menyebabkan seseorang dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya.
Artinya: Barang siapa yang ingin dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia bersilaturrahmi.
Hakikat dari silaturrahmi yang dikehendaki agama bukan hanya menjaga hubungan baik antar sesama kaum muslimin dengan tidak mengganggu dan menyusahkan saudara kita itu tetapi yang lebih penting lagi adalah menyambung hubungan yang sudah putus antara kita, artinya hubungan yang tidak baik atau telah retak dan diupayakan untuk baik kembali, sehingga hubungan keakraban akan terbina kembali dan inilah makna yang sebenarnya yang dikehendaki dari silaturrahmi . Dan ini telah diingatkan oleh Nabi dalam sabdanya dari Hadits Abdullah Bin Amr:
Artinya: Bukanlah yang disebut hubungan persaudaraan itu seseorang yang membalas hubungan kebaikan dengan kebaikan tetapi juga menghubungkan kembali persaudaraan yang telah putus dan diupayakannya dengan sungguh-sungguh.
Praktek silaturrahmi telah diperkenalkan oleh Rasulullah pada masa hidupnya dan beliau sangat serius menjaga dan menekankan pentingnya silaturrahmi serta beliau membangun pengikutnya untuk saling mencintai, menghargai, menjaga keharmonisan serta membangun nilai-nilai keadilan dalam pergaulan bersama. Sebuah kisah yang menarik ketika Nabi pada suatu peristiwa setelah peperangan selesai Nabi tidak membagikan harta rampasan kepada kaum ansar dan hanya menyerahkan sebagian hasil rampasan itu kepada kaum muhajirin sehingga mereka kaum ansar saling bertanya dan dalam hati terkesan bahwa Rasulullah tidak adil akan tetapi mereka tidak melakukan protes secara terbuka barangkali ada hikmah dalam kejadian itu, karena Nabi tidak mungkin berbuat salah.
Kemudian Rasulullah merasakan bahwa sahabat-sahabatnya ada indikasi tentang tidak senang kebijakannya, maka Rasulullah menjawab terhadap tindakannya dan menyatakan bahwa kaum Muhajirin adalah mereka yang hijrah meninggalkan kampung halamannya membiarkan keluarga dan anaknya bahkan semua harta-hartanya untuk berjuang dijalan Allah karena itu mereka berhak untuk dihargai , Biarkan lah kaum Ansar penduduk asli Madinah untuk bersabar tidak menerima bahagian apa-apa dan Rasulullah mengatakan “saya akan tinggal bersama-sama dengan kaum Ansar di Madinah untuk selama-lamanya” dan ternyata Rasulullah wafat di Madinah dan dimakamkan disana., maka atas kehendak allah Madinah menjadi negeri yang aman, damai dan sejahtera samapai sekarang.
Hal yang menarik dari kisah ini, bagaimana hubungan persaudaraan yang demian kuat yang dibina oleh Rasulullah sehingga penduduk Madinah yang memiliki beberapa orang istri menceraikan satu diantaranya untuk dikawinkan kepada saudaranya kaum Muhajirin, bahkan ada yang minta dipilih mana yang disukainya meskipun ada juga diantara sahabat itu tidak mengikuti semua tentang kebijakan itu. Seperti Abdurrahman Bin Auf beliau tidak mengambilkan harta itu dan yang lainnya dan beliau minta untuk ditunjukkan saja kepada sebauh pasar semoga rizki saya ada dipasar itu dan kemudian beliau terkenal sebagai orang kaya dikalangan para sahabat.
Dari peristiwa tersebut telah cukup memberi fakta dan kesimpulan bahwa silaturrahmi yang baik akan memperkokoh persahabatan, dan menjadikan sebagai kekuatan yang paling berharga dan pada gilirannya akan memperoleh manfaat yang lebih besar sehingga dengan modal ini Rasulullah selalu sukses dalam mengatur umatnya bahkan kaum muslimin ketika itu selalu tampil sebagai pemenang dalam setiap peperangan, kecuali hanya sekali karena kesalahan yang dibuat oleh sebagian pengikutnya.
Sehubungan dengan itu Rasulullah telah memberi pesan penting kepada umatnya bahwa jagalah hubungan yang akrab sesama saudara karena dari hubungan yang baik dan akrab itu akan melahirkan berbagai kebaikan dan manfaat serta akan mendapat balasan dari Allah, sebaliknya memutuskan silaturrahmi dan membiarkan hubungan sesama saudara retak dan bermusuhan berarti kita menunggu akibat-akibat yang tidak diinginkan dan Allah akan murka kepadanya. Rasululla bersabda:
Artinya: Yang paling cepat memperoleh balasan baik atau pahala adalah menjalin silaturrahmi dan yang paling cepat menuaikan hasil buruk atau kerugian adalah bermusuhan.
Daerah Aceh yang dikenal sebagai bumi atau tanah Serambi Mekah sebenarnya bermula dari sikap menjaga hubungan yang baik dengan berbagai pihak dan menjadi panutan bagi yang lainnya. Dan ini merupakan jasa-jasa pendahulu dan indatu kita yang telah memperlihatkan sikap istiqamah dalam menjalankan agama dengan baik serta membina kebersama. Jelasnya kemuliaan dan kehormatan yang diperoleh bukan karena rekayasa orang Aceh waktu dulu tetapi adalah datang dari ketulusan dan penghargaan dari saudara-saudara kita pada zaman dahulu.