BreakingNews

Syariat Islam dan PON di Aceh

Jumlah biaya yang dialokasikan pemerintah mencapai Rp30 miliar. Namun, setelah dirinci, angka tersebut dinilai kurang dengan masa Pelatda 10 bulan dan jumlah atlet yang begitu banyak....

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Pertama kali dalam sejarah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) berlangsung di dua provinsi berbeda, yakni di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) tahun 2024. Event akbar PON ke-21 yang diikuti oleh 38 provinsi di Indonesia rencananya dibuka Presiden Indonesia pada 8 September 2024 di Serambi Mekkah.

Kamaruddin Abu Bakar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Kamaruddin Abu Bakar atau akrab disapa Abu Razak memprediksikan Aceh akan kedatangan 15.000 tamu luar Aceh selama PON, yang berdampak positif terhadap perekonomian. Pihaknya sudah mulai memetakan kebutuhan akomodasi, misalnya perhotelan, guna menyambut tamu dari luar Aceh.

Namun demikian, lanjut Abu Razak, pegelaran PON di Aceh akan tetap mengedepankan kearifan lokal Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam. “Alhamdulillah, dari awal sudah kita pikirkan,” ujarnya saat diwawancarai wartawan Gema Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis, (2/2/2023).

Cabang olahraga (cabor) yang berpotensi melanggar syariat karena terbuka aurat, seperti renang, dilaksanakan di Sumut. “Kita tetap hargai, kearifan lokal kita kedepankan,” tambahnya.

Abu Razak menuturkan, pada PON ke-21 ada 33 cabor dipertandingkan di Aceh, sementara 34 cabor dilaksanakan di Sumut. Sekitar 500 atlet sudah disensor untuk mewakili Aceh. Sebagai tuan rumah, Aceh memperoleh kekhususan (wild card) tidak perlu mengikuti pra PON.

Aceh akan mengikuti seluruh nomor pertandingan berjumlah 900. Ditargetkan Aceh masuk 10 besar. Para atlet peraih juara akan mendapatkan bonus, serta ada kemudahan masuk kerja, seperti di TNI/Polri, perbankan, dan lainnya.

PON di Aceh digelar di enam daerah yaitu Banda Aceh, Sabang, Aceh Besar, Bener Meriah, Takengon, dan Kutacane. Namun diwacanakan pelaksanaan cabor arung jeram di Kutacane dipindahkan ke Pidie. “Itu baru wacana,” pungkasnya.

Tgk H Faisal Ali Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh

 

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Tgk H Faisal Ali atau akrab disapa Lem Faisal, menuturkan, Islam membenarkan kegiatan olahraga agar tubuh sehat selama tidak bertentangan ketentuan Allah Swt. “Sehat itu atas kehendak, pemberian dari Allah Swt. Kita manusia ini pada tahap ikhtiar, salah satunya melalui kegiatan olahraga,” terangnya.

Kegiatan olahraga yang mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah, tentunya yang tidak bertentang dengan ketentuan-Nya. “Kita yakin, setiap cabang olahraga yang dipertandingkan di PON itu bisa dirumuskan dengan cara-cara yang sejalan dengan nilai agama. Tinggal kita saja, apakah mau merumuskan itu atau tidak,” terangnya.

Lem Faisal berharap, penyelenggara PON di Aceh merumuskan formulasi yang menampakkan Aceh sebagai daerah bersyariat Islam, serta mayoritas masyarakatnya menjalankan syariat Islam, dan cinta kepada Islam.

“Kita tidak merasa masalah kalau formulasi pertandingan PON di Aceh asal sejalan dengan nilai syariat Islam. Secara regulasi dan kultur, Aceh melaksanakan syariat Islam. Tinggal semangat saja dari penyelenggara untuk melaksanakan hal tersebut,” jelasnya.

Dia mencontohkan, pada pelaksanaan Piala Dunia di Qatar, meskipun tidak sepenuhnya, tetapi tetap memunculkan nilai-nilai keislaman. “Mengapa kita tidak melakukan hal seperti itu, sebagai bagian dari kekhususan Aceh,” terangnya.

Lem Faisal mengkhawatirkan, kalau PON tidak diformulasikan dalam konteks lokal, maka roh Aceh sebagai daerah yang melaksanakan syariat Islam hilang. “Para ulama, khususnya MPU Aceh, sangat siap jika diminta merumuskan tentang pelaksanaan PON sesuai syariat Islam, tidak bermasalah, dan pertandingan itu tetap bisa dilaksanakan,” tambahnya.

Persiapan Atlet Aceh 

Ketua Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) PON Aceh-Sumut Drs Bachtiar Hasan MPd, menjelaskan, atlet prioritas yang direkrut mengikuti PON adalah sudah meraih juara pada tingkat nasional tahun 2022, juara PORA Pidie, dan atlet binaan potensial meraih juara pada PON ke depan. Atlet prioritas akan mengikuti Pelatda sentralisasi di Banda Aceh. Sementara cabor yang tidak meraih juara pada 2022 mengikuti Pelatda desentralisasi. Namun demikian, ada sebagian cabor pelatihannya di Jakarta dan Bandung.

Drs Bachtiar Hasan MPd Ketua Pelatda PON Aceh-Sumut

Peserta Pelatda sentralisasi ditanggung kebutuhan biaya seperti akomodasi dan konsumsi. Sementara peserta Pelatda desentralisasi hanya diberikan uang saku. Tim monitoring akan mengevaluasi seluruh peserta Pelatda sentralisasi dan desentralisasi tiga bulan sekali.

Bakhtiar mengatakan, para atlet bersemangat mengikuti PON 2024. Meskipun pemusatan latihan daerah (Pelatda) dilaksanakan 15 Februari 2023 hingga 10 bulan ke depan, tetapi mereka sudah mulai latihan.

Jumlah biaya yang dialokasikan pemerintah mencapai Rp30 miliar. Namun, setelah dirinci, angka tersebut dinilai kurang dengan masa Pelatda 10 bulan dan jumlah atlet yang begitu banyak.

“Mungkin sekitar Rp60 miliar baru bisa kita Pelatda-kan semua. Ini harapan kita semua. Tentu pemerintah sangat peduli dan siap membantunya,” ungkapnya bakhtiar, yang juga Wakil Ketua Umum II KONI Aceh ini. –Zulfurqan, editor: smh

 

Dialog

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Ramadhan Bulan Pendidikan

Oleh Dr. Sofyan A. Gani, MA SEPARuH bulan puasa telah kita lalui. Tinggal mengukur kadar atau capaiannya. Apakah lebih baik dari puasa sebelumnya (orang beruntung),

KEBAHAGIAAN KARENA UMUR PANJANG

Dari Jabir r.a. ia berkata Rasulullah SAW bersabda : Janganlah kalian berharap kematian sebab kematian itu sangat menakutkan munculnya. Termasuk salah satu kebahagiaan adalah seseorang

Tantangan Dakwah Nabi Muhammad SAW

Sesungguhnya, Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang

MTQ Sebagai Kekuatan Perubahan

Gema JUMAT, 21 Agustus 2015 Oleh : Sayed Muhammad Husen Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah media edukasi dan sosialisasi Al-Quran. Dengan MTQ diharapkan masyarakat dapat

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman