Gema JUMAT, 27 November 2015
Aceh yang pernah mengukir kegemilangan di zaman Kesultanan dengan penulisan mushaf Al-Qur’an ratusan tahun silam, saat ini perlu membangkitkan kembali semangat penulisan mushaf.
Ini merupakan bagian dari proses untuk memelihara Al-Qur’an hingga akhir zaman sebagaimana firman Allah Swt. “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar me- meliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9).
Demikian disampaikan Ulama dan Penulis Mushaf Kerajaan Maroko, Syeikh Belaid Hamidi saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Ru- moh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (25/11) malam.
Menurutnya, semangat penulisan mushaf Al-quran pada generasi muda Aceh ini juga sejalan dengan penerapan syariat Islam di provinsi paling ujung barat pulau Sumatera itu. “Kalau Aceh lagi menerapkan syariat Islam, karena Al-quran adalah syariat, berarti menuliskan mushaf Al- quran itu itu penerapan syariat. Karenanya mari kita bangkitkan semangat dalam membudayakan kembali pe- nulisan Mushaf dengan tangan yang kini mulai pudar tergerus zaman,” kata Syeikh Belaid Hamidi yang juga Dewan Hakim Perlombaan Kaligrafi Internasional Ircica, Turki pada pengajian KWPSI dengan tema, “Penulisan Ayat-ayat Al-Qur’an Rahhalah di Bumi Aceh”. (Rel)