Tokoh Muslim Peraih Penghargaan Nobel

Gema JUMAT, 13 November 2015 Nobel dianugrahkan setiap tahun   kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat. Dan berikut tokoh-tokoh muslim yang diberi kehormatan untuk mendapatkanya. Muhammad Yunus Adalah seorang bankir dari Bangladesh yang mengembangkan konsep kredit mikro, yaitu pengembangan […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Gema JUMAT, 13 November 2015
Nobel dianugrahkan setiap tahun   kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat. Dan berikut tokoh-tokoh muslim yang diberi kehormatan untuk mendapatkanya.

  1. Muhammad Yunus Adalah seorang bankir dari Bangladesh yang mengembangkan konsep kredit mikro, yaitu pengembangan pinjaman skala kecil untuk usahawan miskin yang tidak mampu meminjam dari bank umum. Yunus mengimplementasikan gagasan ini dengan mendirikan Grameen Bank. Ia juga memenangkan Hadiah Budaya Asia Fukuoka XII 2001.     Ia terpilih sebagai penerima Penghargaan Perdamaian Nobel (bersama dengan Grameen Bank) pada tahun 2006.
  2. Mohamed ElBaradei Lahir pada 17 Juni 1942 di Kairo, Mesir dan merupakan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA)

saat ini. Pada 7 Oktober 2005, Baradei dan IAEA dianugerahi Penghargaan Perdamaian Nobel untuk “usaha-usahanya dalam mencegah energi nuklir dari digunakan untuk tujuan-tujuan militer dan untuk memastikan bahwa energi nuklir untuk tujuan yang damai digunakan dalam cara-cara paling aman.”

  1. Naguib Mahfouz Naguib Mahfouz dilahirkan di daerah Gamaliya di Kairo. Namanya diberikan orangtuanya sesuai dengan nama Profesor Naguib Pasha Mahfouz, dokter yang membantu kelahirannya. Mahfouz, yang lama menjadi pegawai negeri, berdinas di Kementerian Wakaf Mortmain, kemudian menjabat sebagai Direktur Badan Sensor di Biro Seni, Direktur Yayasan Pendukung Bioskop, dan akhirnya sebagai konsultan di Kementerian Kebudayaan. Ia menerbitkan lebih dari 30 novel. Ia memperolehPenghargaan Nobel dalam Sastra pada 1988.
  2. Anwar Al Sadat Ia menjabat sebagai Presiden ketiga Mesir pada periode 15 Oktober 1970 hingga terbunuhnya pada 6 Oktober 1981. Oleh dunia Barat Tokoh Muslim Peraih Penghargaan Nobel ia dianggap sebagai orang yang sangat berpengaruh di Mesir dan di Timur Tengah dalam sejarah modern. Pada tahun 1977, Anwar Sadat mengadakan kunjungan ke Jerusalem atas undangan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin yang merupakan awal perundingan perdamaian antara Israel dan Mesir. Pada tahun 1978, terciptalah Perjanjian Damai Camp David, yang mana Anwar Sadat danMenachem Begin menerima Hadiah Nobel Perdamaian. Bagaimanapun tindakan ini ditentang hebat oleh dunia Arab.
  3. Prof. Abdus Salam Ialah seorang tokoh Pakistan yang menerima Hadiah Nobel Fisika pada 1979 bersama dengan Sheldon Glashow dan Steven Weinberg.
  4. Yasser Arafat Adalah seorang pemimpin Palestina dan seorang penerima Penghargaan Nobel Perdamaian pada 1994. Ia semasa hidupnya pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA), serta merupakan pemimpin partai politik Fatah yang ia dirikan pada tahun 1959. Arafat menghabiskan sebagian besar hidupnya memerangi Israel untuk memperjuangkan hak menentukan nasib sendiri bagi Palestina. Awalnya ia menentang keberadaan Israel, namun kemudian berubah pada tahun 1988 ketika ia menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB 242.
  5. Tawakkul Karman Tawakkul Karman ialah seorang jurnalis dan politikus Yaman serta anggota senior AlIslah[7] dan aktivis hak asasi manusiasekaligus pemimpin kelompok “Jurnalis Wanita Tanpa Batas” yang ia dirikan pada tahun 2005. Ia kemudian menjadi sosok utama dalampemberontakan Yaman 2011 yang merupakan bagian dari Musim Semi Arab. Ia dijuluki “Wanita Besi” dan “Ibu Revolusi” oleh rakyat Yaman. Ia adalah salah satu penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2011 dan wanita Arab pertama sekaligus warga Yaman pertama yang memenangkanHadiah Nobel.
  6. Shirin Ebadi Ia adalah pengacara dan aktivis hak asasi manusia asal Iran. Pada 10 Oktober 2003, ia dianugerahi Penghargaan Perdamaian Nobel untuk usahanya dalam penegakan demokrasi dan hak asasi, terutama hak-hak wanita dan anak-anak. Ia merupakan tokoh Iran dan muslimah pertama yang menerimanya.
  7. Orhan Pamuk Adalah seorang novelis Turki terkemuka dalam sastra pascamodernis. Ia sangat populer di dalam negeri, dan pembacanya di seluruh dunia juga bertambah terus. Sebagai salah seorang novelis Eurasia paling terkemuka, karyakaryanya telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa. Ia telah mendapatkan banyak penghargaan di dalam negeri maupun internasional. Parmuk dianugerahi Penghargaan Kesusastraan Nobel pada 12 Oktober 2006.
  8. Ahmed Zewail, Dr. Ahmed Hassan Zewail ialah seorang tokoh pakar sains Mesir yang telah memenangkan Hadiah Nobel 1999 dalam bidang kimia. Dr. Zewail merupakan ilmuwan Muslim kedua setelah Prof. Abdus Salam dari Pakistan yang menerima penghargaan tersebut karena jasanya menemukan femtokimia, studi mengenai reaksi kimia melintasi femtoseconds.
  9. Malala Yousafzai Malalah Yousafzaia adalah seorang murid sekolah dan aktivis pendidikan dari kota Mingora di Distrik Swat dariprovinsi Pakistan Khyber Pakhtunkhwa. Dia diketahui untuk pendidikan dan aktivisme hak-hak perempuan di Lembah Swat, di mana Taliban telah dilarang pada waktu gadisber sekolah. Pada awal tahun 2009, saat berumur sekitar 11 dan 12, Yousafzai menulis di blognya di bawah nama samaran untuk BBC secara mendetail tentang betapa mengerikannya hidup di bawah pemerintahan Taliban, upaya mereka untuk menguasai lembah, dan pandangannya tentang mempromosikan pendidikan untuk anak perempuan. Padatahun 2014 dia bersama Kailash Satyarthi mendapatkan hadiah Nobel untuk bidang perdamaian 2014 untuk perjuangan mereka melawan penindasan anak-anak dan pemuda serta untuk mendapatkan hak pendidikan bagi mereka. (Dari berbagai Sumber)

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Etika Politik Mestinya Merujuk Ajaran Allah Dan Rasul SAW

“Nah, kita bisa cermati aktivitas politik akhir-akhir ini nyaris mengabaikan aturan syar’i sehingga penerapan akhlak terpuji di dalamnya agak sulit ditemukan,” ungkap Dr. Tgk. Syamsul Bahri, M.Ag, Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar Raniry

Di SQHN XXVII Jambi, Aceh Berhasil Naikan Peringkat

“Kalau bukan doa dari masyarakat Aceh maka saya tidak berada di sini. Terima kasih kepada orang tua saya, guru-guru saya dan semuanya,” ujar Sirratul Ummah yang merupakan gadis kelahiran Pulo U.

Belum Ada Solusi Konkret atas Kasus Rohingya

GEMA JUMAT, 15 SEPTEMBER 2017 Wawanacara : Dr. Tgk. M. Adli Abdullah, MCL  Sekretaris International Concern Group for Rohingya (ICGR) Gelombang pengungsi kelompok etnis Rohingya

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman