GEMA JUMAT, 9 MARET 2018
Fakhruddin Lahmuddin, SAg, MPd – Muballigh
Menurut H. Fakhruddin Lahmuddin (43 th), persoalan ummah saat ini secara umum dalam skala internasional adalah rapuhnya ukhuwah islamiyah sehingga mudah diadu-domba oleh pihak lain, akibatnya banyak terjadi konflik sesama umat Islam. “Solusinya mudah saja, kembali ke tuntunan Al Quran dan sunnah, mari amalkan jangan hanya jadi dogma”, ujarnya mengingatkan. Padahal menurut salah penggagas Safari Subuh BBC ini, pentingnya ukhuwah dan hubungan antara muslim sesama muslim cukup tegas dan jelas dalam surat Al Hujurat.
Diminta pendapat tentang Narkoba, pria kelahiran Montasik Aceh Besar, 16 Desember 1973 ini menyebutkan barang haram tersebut kini menjadi ancaman terbesar bagi generasi Aceh yang harus ada penanganan serius. Kalau tidak ke depan generasi dan bangsa ini akan hancur dalam segala hal.
Selain memimpin Pesantren Modern Al-Manar Cot Irie, suami dari dr. Sarah Firdausa, SpPd ini juga memimpin pesantren lainnya seperti Pesantren Tgk. Chiek Oemar Diyan, Penanggung Jawab Ponpes Al-Fauzul Kabir Jantho dan Al Mujaddid Sabang. Sehari-hari juga mengajar di UIN Ar Raniry serta aktif dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
Pernah memimpin ketua MPU Kabupaten Aceh Besar (2007 -2012), Anggota MPD Aceh Besar (2005-2010), Ketua Bidang Organisasi KONI Aceh Besar (2008-2013), Ketua DDII Aceh Besar, Ketua II BKPRMI Aceh Besar, dan Ketua Ikatan Alumni Gontor (IKPM Cabang Aceh). Juga aktif mengisi halaqah Tafsir di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Pengalaman mengikuti berbagai kegiatan di luar negeri, lumayan banyak. Sebut saja seperti Daurah Bahasa Arab Al-Azhar Cairo (2003)TOT Peace Building Mindanau – Philipine (2005), Partnership for Schools USA (2008), Daurah Bahasa Arab Universitas Ummul Qura Mekkah (2011). Begitu pula pelatihan dan training dalam negeri seperti TOT Communicating for Humanity Bogor (2001), TOT Ulama tentang Family Planing Cisarua (2004), TOT Narkoba Jakarta (2005) dan lain-lain.
Tgk. Fakhruddin yang menyukai olahraga sepak bola ini menempuh pendidikan MIN Piyeung tamat tahu 1984, MTsN Indrapuri (1987), kemudian melanjutkan ke Pondok Modern Gontor Jatim (1993). Gelar sarjana S1 diperoleh di IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh (1997), sedangkan S2 pada Unsyiah Darussalam Banda Aceh (2010).
Di akhir perbincangan dengan Gema, pria berkulit putih ini berpesan agar ummat tidak mudah termakan fitnah, karena zaman sekarang fitnah kian merajalela, sehingga diperukan ceck dan receck (tabayyun) terhadap suatu berita yang disampaikan. (Baskar)
Umat Islam Jangan Mudah Diadu-domba
GEMA JUMAT, 9 MARET 2018 Fakhruddin Lahmuddin, SAg, MPd – Muballigh Menurut H. Fakhruddin Lahmuddin (43 th), persoalan ummah saat ini secara umum dalam skala internasional adalah rapuhnya ukhuwah islamiyah sehingga mudah diadu-domba oleh pihak lain, akibatnya banyak terjadi konflik sesama umat Islam. “Solusinya mudah saja, kembali ke tuntunan Al Quran dan sunnah, mari amalkan … Read more
...Dialog
Etika Berpolitik
Etika harus ditunjukkan sebagai simbol
Didiklah Anak dengan Lemah Lembut
Dalam pandangan sejarah, Presiden Soekarno
Guru PAI Harus Tersedia di Sekolah
Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa
Khutbah
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
Hari Ketika Mulut Dikunci
Dinas Syariat Islam
Tangkal Aliran Sesat Dengan Semangat Ukhuwah
Gema JUMAT, 12 Februari 2016 Banda Aceh (gema)– Dampak negatif dari arus globalisasi yang didukung dengan perkembangan teknologi dewasa ini bukan hanya memberikan dampak
Optimalisasi Potensi Waqaf
GEMA JUMAT, 09 FEBRUARI 2018 Oleh: Sayed Muhammad Husen Wakaf telah berkembang sehingga menjadi tulang belakang kepada menjadi teras kepada pembangunan umat Islam terdahulu dan
Simulasi Pengamanan Pilkada
POLISI anti huru-hara gabungan anggota Polda Aceh, Brimobda Aceh dan Polresta Banda Aceh menggelar simulasi pengamanan Pilkada di depan Stadion Lampineung Banda Aceh, Kamis (27/8)
SM Amin Santuni Korban Gempa Pijay
Gema Jum’at, 16 Desember 2016 MEUREUDU_GEMA. Yayasan SM Amin Indonesia menyantuni bagi korban meninggal, luka-luka dan pengungsi gempa Pidie Jaya.Sebanyak 22 ahli waris keluarga meninggal