GEMA JUMAT, 29 SEPTEMBER 2017
Jakarta (Gema)
Anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Nashirul Haq, mendorong semua elemen umat Islam melakukan muhasabah untuk kemajuan bangsa.
Hal itu diutarakan Nashirul dalam Rapat Pleno ke-20 Dewan Pertimbangan MUI yang mengusung tema “Resolusi Umat Islam untuk 1439 H” di Kantor MUI Pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/09).
“Muhasabah untuk bagaimana membentengi umat kita dari ajaran dan ideologi yang menyimpang seperti sosialisme, komunisme, kapatalisme, melalui tarbiyah dan dakwah secara sistematis dan sistemik,” kata Nashirul.
Nashirul menjelaskan, gerakan dakwah harus meneladani dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang memulainya dari penanaman aqidah sebagai landasan utama.
“Materi dakwah juga harus syamil (menyeluruh), dan tidak parsial sehingga umat memiliki pemahaman yang utuh tentang Islam seperti konsep al-wasathiyah dan kepemimpinan. Dari sinilah kita mencerahkan umat tentang konsep kepemimpinan menurut Islam,” jelasnya.
Terkait dengan resolusi, Nashirul memandang, perlunya memuat penolakan terhadap komunisme dan seruan mengusung dan memilih pemimpin Muslim yang memiliki kapabilitas dan integritas.
“Pertama, kita harus bersatu menentang kebangkitan komunisme di Indonesia. Kedua, menyongsong tahun politik 2018-2019 nanti, kita dorong partai-partai untuk mengusung calon pemimpin yang memiliki kriteria al-quwwah wal amanah, yaitu memiliki kapabilitas dan integritas,” serunya.
Ketua Wantim MUI, Prof Din Syamsuddin menyambut baik gagasan tersebut seraya menekankan pentingnya persatuan umat.
Selain perwakilan ormas Islam yang sekaligus anggota Wantim MUI, Rapat Pleno ke-20 tersebut turut dihadiri oleh pimpinan Wantim MUI lainnya yaitu Prof Nazaruddin Umar dan Wakil Sekretaris Wantim MUI Natsir Zubaidi serta Ustadz Bachtiar Nasir.* (yus/hid.com)