“Haji itu adalah wukuf di ‘Arafah, maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di ‘Arafah) pada malam ‘Arafah, hingga menjelang terbitnya fajar dari malam berkumpulnya para jama’ah, maka sungguh hajinya telah sempurna”. (HR. Abu Dawud)
Wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah merupakan salah satu rukun dalam melaksanakan haji, bahkan inti dari ibadah haji. Bagi jamaah yang sakit mekanisme wukufnya sudah diatur dengan cara safari wukuf yakni menghadirkan di Arafah meskipun hanya beberapa jam saja di area wukuf (mauqif). .
Haji tahun ini insya Allah disebut haji akbar karena wukuf di Arafah tanggal 9 Zulhijah 1443 H jatuh pada hari Jumat 8 Juli 2022. Semoga semua jamaah haji mendapat haji mabrur dan kita yang tidak berkesempatan berhaji tahun ini juga mendapat ampunan dan pahala berganda dari Allah SWT.
Wukuf di Arafah biasanya membuat hampir semua jamaah jamaah menangis. Betapa tidak, inilah miniatur Padang Mahsyar kelak, dimana semua manusia sama derajatnya kecuali amal dan takwanya. Di Padang Arafah ini jamaah bersimpuh dengan pakaian ihram, selembar kain tak berjahit yang dililitkan ke tubuh. Tidak membawa atribut, harta, pangkat dan kedudukan serta status sosial. Ini bermakna, pada akhirnya, setiap manusia hanya membawa selembar kain kafan untuk menghadap Ilahi dan pada saat itu kita sedang diajarkan tentang kesadaran terhadap hal ini. Terutama terhadap kematian yang sering ditakutkan atau dilupakan. Saat wukuf, kita merasakan sebagai hambaNya yang paling lemah, tidak punya apa-apa, penuh dengan dosa mengharap ampunanNya. Kita harus takut sekiranya dosa-dosa kita belum terampunkan.
Saat wukuf, jamaah haji diminta beristighfar dan berzikir mengingat Allah sebanyak-banyaknya agar hati menjadi tenang, damai dan khusyu’. Tatkala diri kita merasa begitu dekat kepada Allah, selalu mengingat-Nya dalam setiap situasi dan akhirnya mampu berakhlak dengan akhlak Allah yang terefleksikan dalam perilaku sehari-hari yang santun, taat pada aturan dan berakhlak mulia dengan sesamanya. Allah berfirman yang artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hari mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar Ra’du : 28)