Oleh: Drs. H. Azhari

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh

Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik

Tanya Ustadz

Agenda MRB

surat al Hujarat ayat 12, Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”...

Oleh: Drs. H. Azhari

Ukhuwah atau persaudaraan merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat penting, ia menjadi pondasi dalam mewujudkan persatuan umat. Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan antara sesama muslim di seluruh dunia, tanpa melihat perbedaan apapun, baik itu warna kulit, bahasa, suku, bangsa, dan, kewarganegaraan. Persaudaraan kita diikat oleh agama dan keimanan, mengucapkan kalimat tauhid yang sama, menghadap ke kiblat yang sama dan juga berdoa juga kepada Tuhan yang sama. Sungguh, Ikatan ukhuwah Islamiyah ini sangatlah kokoh, bahkan ia lebih kuat dan abadi daripada ikatan primordial lainnya.

Syeikh Yusuf Qardhawi mendefiniskan ukhuwah sebagai cara hidup manusia dalam komunitas yang saling mencintai, berbicara, dan membantu satu sama lain. Mereka adalah keluarga yang mendukung dan saling mencintai. Mereka setuju bahwa cerai-berai adalah kelemahan, dan persaudaraan adalah kekuatan bersama. Mereka merasa besar ketika mereka bersatu, dan kecil ketika mereka bercerai. Oleh karena itu, ukhuwah Islamiyah ini menjadi fondasi kuat dalam kehidupan umat Islam.

Untuk membina ukhuwah Islamiyah ini, kita perlu memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai ini menuntut kita untuk menghormati, tolong-menolong, dan mencintai sesama muslim. Selanjutnya, kita harus senantiasa menumbuhkan sikap toleransi, menghindari fitnah, dan selalu membantu sesama dalam kebaikan dalam setiap interaksi kita. Abaikan segala sesuatu yang dapat mengganggu persaudaraan ini.
Menjaga hubungan baik di antara dan sesama kita merupakan jalan mewujudkan keharmonisan dan memperkuat persatuan umat Islam.

Persaudaraan ini menjadi karakter yang melekat pada diri seorang mukmin. Dalam kata lain, karakter dasar seorang mukmin adalah selalu menjaga persaudaraan, persatuan, dan anti perpecahan serta permusuhan. Allah swt berfirman dalam surat al Hujarat ayat 10:
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujurat : 10).

Dalam ayat ini, Al-Qur’an menggandengkan kata “mukmin” dan “ikhwah” dengan cara yang sangat ramah. Jadi, ukhuwah ini terkait dengan tauhidullah, dan ukhuwah kedua terkait dengan sikap tauhidul ummah. sebuah kombinasi dua perspektif yang pada gilirannya membentuk individu yang utuh sebagai dasar bangunan sosial Islam.

Dalam Tafsir Jalalain, disebutkan bahwa maksud dari kata “ikhwah” dalam ayat tersebut adalah “al ikhwah fiddin”, yang berarti persaudaraan dalam satu agama Islam. Sementara kata “Islamiyah” didasarkan pada kata “ukhuwah” menunjukkan bahwa agama yang sebenarnya menyatukan kita adalah agamanya Allah, yaitu “Islam”, agama yang didakwahkan oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Prof. Dr Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa Sesungguhnya orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah bersaudara. Sebab iman yang ada telah menyatukan hati mereka. Maka damaikanlah antara kedua saudara kalian demi menjaga hubungan persaudaraan seiman. Jagalah diri kalian dari azab Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dengan harapan Dia akan memberi kalian rahmat berkat ketakwaan kalian. Syaikh Abdurrahman As-Sa’di dalam tafsir “Taysir al-Karim ar-Rahman fii Tafsiir Kalaami al-Mannan mengatakan Inilah ikatan yang Allah ikatkan di antara kaum mukmin bahwa jika ada pada seseorang di mana pun di timur dan barat bumi, serta iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, dan hari akhir, maka sesungguhnya ia adalah saudara untuk kaum mukmin. Persaudaraan ini menyatakan bahwa seseorang harus mencintai saudaranya dengan cara yang sama seperti mereka mencintai diri mereka sendiri, dan seseorang harus membenci saudaranya dengan cara yang sama seperti mereka mencintai diri mereka sendiri.

Persaudaraan berarti tidak saling menzalimi, tidak saling menjerumuskan, akan tetapi saling menolong dan memberikan bantuan. Kita semua adalah bersaudara, kita disatukan oleh ukhuwah Islamiyah, dan inilah adalah ajaran yang di bawa oleh baginda Nabi Muhammad SAW. Banyak ayat Al-Qur’an dan hadits yang memerintahkan untuk menjaga dan mempertahankan persaudaraan dan persatuan, sementara banyak ayat yang melarang perpecahan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa menjaga dan mempertahankan persaudaraan dan persatuan adalah wajib, sementara perpecahan adalah haram.

Hari-hari ini dan sekitar 1 bulan ke depan, negara kita akan melaksanakan hajatan lima tahunan yaitu Pemilu. Oleh karena itu, bijak-bijaklah dalam bersikap, dalam menyampaikan opini dan selalu waspada kepada pihak yang mengadu domba yang dapat memecahkan persatuan umat. Masing-masing dari kita memiliki hak untuk memilih secara rahasia dan bebas. Namun, acara lima tahunan ini kadang-kadang diwarnai dengan hal-hal yang dapat melemahkan atau bahkan menghancurkan persaudaraan. Dalam menjaga persatuan umat, kita harus berada di depan.

Ketahuilah perbedaan itu adalah hal yang sangat lumrah, perbedaan sikap dalam politik adalah hal yang biasa, akan tetapi yang penting adalah saling menghargai perbedaan tersebut dan kita tetap fokus menjaga ukhuwah Islamiyah. Ingat, pemilu ini bukanlah segala-galanya, tapi persaudaraan adalah selamanya.

Maka di tahun politik, penting untuk menjaga ukhuwah Islamiyah dan memastikan bahwa suasana politik tidak merusak persatuan umat Islam. Hindari perpecahan, ketahuilah bahwa perbedaan politik itu alami, tetapi hindarilah konflik yang dapat merusak hubungan sesama muslim. Jangan sampaikan gara-gara perbedaan sikap politik ukhuwah tergadaikan. Silahkan berbeda pilihan, saling mendukung tanpa Memaksakan, Hormatilah hak setiap individu untuk memiliki pilihan politiknya. Saling mendukung adalah bagian dari ukhuwah Islamiyah, namun hindari memaksakan pandangan politik pada orang lain. Kemudian, yang paling penting, terkadang kita terbiasa duduk di warung kopi dan membahas politik, tetap jaga etika diskusi politik, lakukan dengan etika yang baik. Hindari ujaran kebencian, fitnah, atau perilaku yang dapat merusak hubungan.

Mari kita fokus pada kemaslahatan bersama dan senantiasa berdoa untuk pemimpin yang yang adil dan terbaik untuk rakyat dan negara kita. Jangan biarkan perbedaan politik merusak hubungan. Ingatkan diri dan sesama muslim bahwa persatuan lebih penting daripada perbedaan politik. Semoga kita semua dapat menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah dinamika politik, sehingga persatuan dan kebersamaan tetap menjadi kekuatan utama.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah Allah SWT telah mewanti-wanti kita tentang beberapa hal yang dapat merusak persaudaraan, yaitu dalam surat al Hujarat ayat 12, ِ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Dari ayat ini kita dituntut untuk mewaspadai hal yang dapat merusak ukhuwah Islamiyah, yaitu 1). sikap su’udzan (berprasangka buruk) kepada saudaranya; 2.) tahassus dan tajassus, yaitu mencari-cari aib saudaranya dan memata-matai untuk mencari kesalahannya, yang itu semua bukan urusannya; 3.) Tanafus dan tahasud, yaitu bersaing yang tidak sehat dan saling dengki, tidak terima dan tidak suka kebaikan dan kesuksesan pada saudaranya; 4.) Tabaghud dan tadabur, yaitu saling marah dan saling membelakangi. 5.) ghibah dan 6.) Saling memanggil dengan panggilan yang buruk.

Melalui mimbar Jumat yang mulia ini, khatib mengajak kepada jamaah, marilah sama-sama kita menyikapi segala peristiwa dengan hati yang jernih. Kita kembali kepada ajaran dan pesan-pesan yang telah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Menjadi seorang mukmin yang baik yang senantiasa menjaga persaudaraan. Perbedaan sering muncul dalam kehidupan, bahkan dalam menafsirkan teks agama. Namun, perbedaan, termasuk dalam keputusan, tidak boleh merusak persaudaraan. “Bahwa muslim dengan muslim yang lainnya adalah saudara. Tidak boleh saling menzalimi, menghina, merendahkan” (Shahih Muslim).

Ukhuwah Islamiyah, atau persaudaraan Islam, adalah fondasi kokoh yang harus kita bangun dalam komunitas muslim. Ada beberapa hal-hal yang harus kita lakukan dalam menjaga Ukhuwah Islamiyah: (1) Senantiasa menegakkan prinsip Islam (2) Menegakkan toleransi, (3) Memperkokoh ukhuwah Islamiyah dengan I’tisan Bi Hablillah, Ta’lif Al-qulub, Tasamuh, musyawarah, ta’awun, takaluf Al-Ijma’ dan Istiqamah.

Oleh karena itu dalam merawat ukhuwah Islamiyah, mari kita hindari fitnah dan perpecahan. karena fitnah dapat merusak keharmonisan dan persatuan umat. Jangan mempercayai informasi yang belum pasti kebenarannya, dan selalu berusaha mencari kebaikan dalam setiap situasi.
Mari kita bersama-sama mengambil peran, berkontribusi dalam memperkuat persatuan umat Islam. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan bersatu, kita dapat menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi umat Islam di dunia ini. Dengan membina ukhuwah Islamiyah, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hubungan sosial di antara kita, tetapi juga memperkuat keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Mari kita jadikan ukhuwah Islamiyah sebagai dasar utama dalam membangun masyarakat yang adil, harmonis, dan penuh kasih sayang.

Khatib Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh

Dialog

Pustaka Baiturrahman

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

copyright @acehmarket.id 

MRB Aceh

Media Humas dan Informasi
Mesjid Raya Banda Aceh

MRB Aceh merupakan media humas dan informasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman