Jakarta — Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komite 1 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Rapat Kerja ini membahas mengenai penanganan situs judi dan situs pinjaman online serta konten judi online maupun asusila serta isu-isu yang berkembang di masyarakat.
Ketua Komite I Fachrul Razi yang juga senator asal Aceh dalam rapat tersebut meminta Menkominfo untuk memblokir seluruh situs judi online, bahkan meminta pinjaman online (pinjol) ilegal, serta situs asusila khususnya di Aceh diblokir.
“Aceh kasus judi online, pinjol ilegal serta situs asusila (prostitusi) terus menjamur. Hargailah kekhususan dan syariat Islam Aceh, ” ungkap Senator Fachrul Razi dalam Rapat Komite I di Gedung B, Komplek Senayan DPD RI.
Senator Aceh tersebut turut prihatin dengan kasus judi online yang marak terjadi di Aceh. Ia menyoroti beberapa contoh kasus berita yang terjadi di Aceh.
Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Pemerintah telah menangani 200.216 koten negatif yang terdiri dari 101.090 Judi Online; 92 konten penipuan; 18.219 pornografi; dan 1.931 temuan terkait rekening perjudian sepanjang 17 Juli sampai dengan 17 September 2023
“DPD RI akan terus melakukan pengawasan dan sosialisasi dampak negatif judi online, pinjaman online illegal, pornografi, dan berbagai situs negatif lainnya kepada masyarakat di daerah,” ungkap Fachrul Razi.
Selain judi online, senator Fachrul Razi turut mengikuti kasus-kasus buruk terkait adanya pinjol bagi masyarakat Indonesia terutama di Aceh. Pengguna pinjol di Aceh mayoritas berprofesi guru sebanyak 42 persen, lalu korban PHK 20 persen, IRT 18 persen. Selanjutnya pedagang 4 persen, pelajar 3 persen tukang pangkas rambut 2 persen dan pengemudi ojek online 1 persen.
“Komite I DPD RI sekali lagi meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika RI sebagai leading sektor dalam memberantas dan menutup situs judi online, pinjol ilegal, dan situs asusila di seluruh Indonesia, teramsuk Aceh,” tutup Fachrul Razi. -Smh/Adv