Ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika kamu membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian kamu meniupnya, lalu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, ketika kamu menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika kamu mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) dikala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”( QS. al-Maidah 110).
Dalam ayat ini disebutkan nama seorang Nabi dengan pemberian nikmat yang diturunkan Allah kepadanya, yaitu Nabi Isa As. Nabi Isa adalah salah seorang Nabi yang diberikan mu’jizat dan kelebihan oleh Allah Swt dalam berdakwah untuk-Nya. Dalam ayat ini, Allah menyatakan bahwa, Nabi Isa diperintahkan Allah Swt untuk mengingat-Nya, baik dengan lisan dan ingat dalam hati, serta mengerjakan konsekwensinya berupa sikap syukur kepada Tuhan, karena telah memberimu nikmat yang tidak diberikan-Nya kepada selainnya, juga berterima kasih kepada ibunya terhadap anugerah yang diterimanya.
Roh kudus dalam sebagian tafsir diartikan sebagai roh dan wahyu, yakni Allah Swt yang menyucikan dirinya dan menjadi penguat dalam menjalankan perintah Allah dan mengajak manusia kepada-Nya. Ada pula yang mengartikan roh di sini adalah malaikat Jibril, di mana malaikat Jibril senantiasa mendampinginya dan mengokohkannya di saat-saat yang berat dalam menyampaikan dakwah kepada Bani Israil.
Nabi Isa sebagaimana kita ketahui, di samping memiliki mu’jizat dalam dakwahnya, juga beliau diberikan keistimewaan yaitu pengetahuan tentang hikmah, Taurat dan Injil. Nabi Isa juga dikaruniakan kemampuan untuk menyembuhkan penyakit dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah. Beliau juga mendapat ujian yang berat dalam berdakwah, yaitu pengkhianatan dari kaumnya.
Namun, itulah yang menyebabkan fitnah bagi beliau bagi generasi selanjutnya, yaitu kaum Nasrani yang menyebutnya sebagai penebus dosa, satu oknum dari trinitas dan yang tidak layak disematkan kepadanya, yaitu dia sebagai bagian Tuhan itu sendiri. Dalam Islam, beliau hanyalah seorang rasul yang diberikan karunia dan mu’jizat, tidak lebih. Na’udzubillah minal kufri wa dhalaal.
NIKMAT ALLAH PADA NABI ISA AS.
Ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika kamu membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, … Read more
...Dialog
Etika Berpolitik
Etika harus ditunjukkan sebagai simbol
Didiklah Anak dengan Lemah Lembut
Dalam pandangan sejarah, Presiden Soekarno
Guru PAI Harus Tersedia di Sekolah
Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa
Khutbah
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
Hari Ketika Mulut Dikunci
Dinas Syariat Islam
Nestapa Tahun Islam
Gema Jumat, 14 September 2018 Puisi: Ameer Hamzah Mentari dan rembulan timbul tenggelam Malam dan siang silih bergantian Tanpa terasa tahun 1439 H. telah berlalu
DIANTARA KEDUSTAAN ORANG KAFIR
Dan mereka mengatakan: “Inilah binatang ternak dan tanaman yang dilarang; tidak boleh memakannya, kecuali orang yang kami kehendaki” menurut anggapan mereka, dan ada binatang ternak
Memenangkan Ilham Baik
Gema, 03 Februari 2018 Oleh Dr. Sri Suyanta (Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry) Ensiklopedia kehidupan orang-orang mukmin terutama bersyukur dan sabar
16 Tahun Prof Safwan Mutiara Darussalam itu tetap Bersinar
Gema JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016 “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Bahkan mereka itu hidup tetapi kamu tidak