GEMA JUMAT, 26 OKTOBER 2018
Oleh H. Basri A. Bakar
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Fushshilat:33).
Dalam bahasa Arab “dakwah” berarti “ajakan” yakni kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari’at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata “ilmu” dan kata “Islam”, sehingga menjadi “Ilmu Dakwah” dan Dakwah Islam” atau ad-dakwah al-Islamiyah. Dakwah kepada agama Allah merupakan tugas para Nabi, maka cukuplah sebagai kemuliaan bahwa para da’i mengemban tugas para Nabi. Mengajak manusia menuju agama Allah merupakan salah satu ibadah yang agung, manfaatnya menyangkut orang lain.
Lalu apakah dakwah hanya kewajiban para ulama dan muballigh saja? Jawabnya tentu tidak, karena dakwah adalah kewajiban atas setiap individu muslim dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing. Adapun para ulama dengan keilmuan yang dimiliki bertugas menyampaikan dan menjelaskan secara rinci tentang hukum-hukum dan permasalahan seputar agama.
Para ulama sepakat bahwa dakwah menuju agama Allah hukumnya wajib. Hal ini berdasarkan perintah Allah untuk berdakwah sebagaimana terdapat di beberapa tempat di dalam Al Qur`an.
“Dan hendaklah ada dari kamu satu umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. (QS. Ali Imran:104). Dalam Surat lain Allah juga berfirman : “Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”. (QS. An Nahl: 125).
Ayat-ayat di atas secara tegas memerintahkan untuk berdakwah. Oleh karenanya para ulama sepakat tentang kewajiban dakwah, namun kemudian mereka berbeda pendapat. Yang pertama hukum dakwah adalah fardhu kifayah dan kedua fardhu ‘ain, sesuai dengan kemampuan setiap orang.
Tugas Berdakwah
GEMA JUMAT, 26 OKTOBER 2018 Oleh H. Basri A. Bakar Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru menuju Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (QS. Fushshilat:33). Dalam bahasa Arab “dakwah” berarti “ajakan” yakni kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah … Read more
...Dialog
Etika Berpolitik
Etika harus ditunjukkan sebagai simbol
Didiklah Anak dengan Lemah Lembut
Dalam pandangan sejarah, Presiden Soekarno
Guru PAI Harus Tersedia di Sekolah
Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa
Khutbah
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
Nurjannah
18/01/2024
Hari Ketika Mulut Dikunci
Nurjannah
29/12/2023
Dinas Syariat Islam
Wali Kota Berbagi Tips Saat Buka Pelatihan Publik Speaking
26/07/2019
GEMA JUMAT, 26 JULI 2019 Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman ikut memberikan tips kepada para peserta saat membuka kegiatan pelatihan public
NIKMAT ALLAH PADA NABI ISA AS.
13/03/2015
Ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di
Abu Kuta: Jangan Tinggalkan Shalat
20/04/2018
GEMA JUMAT, 20 APRIL2018 Banda Aceh (Gema) Pengurus Pusat Majelis Zikir dan Pengajian TASTAFI melakukan pelantikan di halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh pada Selasa
Keutamaan Memakmurkan Masjid
06/07/2018
GEMA JUMAT, 6 JULI 2018 Oleh: Syahril, S.Pd (Guru SMA Negeri 6 Banda Aceh) Di zaman Rasulullah saw,