Zakat setara dengan Kewajiban Shalat

Letkol (Purn) Suharti, SE, Kepala Kantor Cabang PT. Asabri (Persero) Banda Aceh Kesadarannya dalam kewajiban membayar zakat patutlah diteladani. Padahal perempuan ini sebelumnya penganut Kristen Protestan taat. Ia berikrar syahadat pada 26 Juni 1979. Fajar hidayah menyapanya pada hari Sabtu bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Prosesnya begitu cepat dalam mengubahnya dari status … Read more

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Letkol (Purn) Suharti, SE, Kepala Kantor Cabang PT. Asabri (Persero) Banda Aceh
Kesadarannya dalam kewajiban membayar zakat patutlah diteladani. Padahal perempuan ini sebelumnya penganut Kristen Protestan taat. Ia berikrar syahadat pada 26 Juni 1979. Fajar hidayah menyapanya pada hari Sabtu bertepatan dengan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. Prosesnya begitu cepat dalam mengubahnya dari status kafir menjadi seorang yang beriman.
Kala itu, Suharti, nama perempuan itu, baru setahun ditugaskan di Kodam I Iskandar Muda (IM). Bersama ketiga rekannya yang kesemuanya muslimah, May Maria Arisandi, Siswati dan Purwati ditempatkan sekamar di komplek Asrama Korp Wanita Angkatan Darat (Kowad) I IM. Di pagi buta itu ia terbangun setelah mendengarkan suara gemericik air saat temannya berwudlu dilanjutkan shalat Subuh. Sebelumnya, Harti- panggilan akrabnya, tidak pernah memperhatikan seksama apa yang dilakukan sahabatnya dengan balutan mukena.
“Entah mengapa pagi itu saya begitu serius memperhatikan teman-teman,” kenangnya. Dalam pandangannya, begitu segarnya tubuh saat kita bangun tidur lalu berwudlu. Betapa bersahajanya setelah terbasuh wudlu menyembah Sang Pencipta. Selesai temannya shalat, perempuan kelahiran Banjar-ciamis, 1 Maret 1958 ini mengutarakan keinginannya untuk diajarkan shalat. Namun ketiga rekannya salah menduga, karena ia dianggap mengolok-olok ibadah shalat. Temannya baru yakin atas kesungguhannya diajarkan shalat, bahkan bertambah surprise karena saat itu juga ingin menjadi muslimah.
Tentu saja berganti status  agama bukan perkara mudah, apalagi saat itu libur nasional. Maka ketiga rekannya mengajaknya menemui Ustad Burhanuddin, Pegawai Sipil Bagian Rohani Keislaman (Rohis) Kodam I IM. Setelah persiapan administrasi dan keperluan lain selesai, syahadat dilakukan di Mushallah Asrama Kowad kawasan Kraton Banda Aceh. Usai shalat Maghrib, dibimbing Ustad Burhanuddin prosesi pensyahadatan berlangsung dengan lancar. Suharti tanpa berganti nama telah menjadi seorang  muslimah. Shalat Isya pun tiba, maka shalat Isya berjamaah pada hari kemenanganan itulah yang pertama dilaksanakan.
Keislaman anak dari Warso Pawiro – Sumiyem ini, tidak mendapatkan hambatan berarti. Ayah dan ibunya yang menganut Kristen Protestan tidak menentangnya.  Menurut anak kelima dari delapan bersaudara ini, kehidupan keluarganya walau menganut keyakinan berbeda tetap terjalin akrab.
Pertentangan baru timbul dari kakak sulungnya yang tetap menganut Protestan. Karena keinginan Harti dianggap berlebihan dalam mengajak kedua orang tua untuk mengikut jejaknya berislam. Kesempatan itu datang, saat Isteri dari Ir. Khairul Yacoub  yang menikahinya pada tahun 1987 ini beberapa kali mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan Keuangan Angkatan Darat di Bandung. Pada saat liburan belajar, ia lebih sering mengunjungi keluarganya di Wates, Yogyakarta. Dalam kesempatan kumpul keluarga itu, ibu dari Hafiz Rully Wardhana, Harry Rully Ramadhan, Hardi Rully Chandra dan Almira Maya Arthika ini tak bosan membimbing kedua orangtuanya yang sudah sepuh agar mendapatkan hidayah sebelum menghadap Ilahi. Keinginannya terkabul. Ayahnya yang berusia 85 tahun pada tahun 2001 mengikrarkan syahadat. Ibunya baru mendapatkan hidayah pada tahun 2004. Tak lama keduanya menjadi muslim-muslimah ajal pun menjemput. Namun kepergian ayah dan ibunya dilepas dengan ikhlas bercampur haru, karena meninggal dalam keadaan beriman.
Kembali ke zakat, Suharti begitu sadar akan harta merupakan bersifat titipan Allah Yang
Maha Pemberi. Harta yang dimiliki sebagian adalah milik orang lain. Harta akan berkah dan bersih setelah disucikan dengan berzakat.  “Setiap ayat yang menyebut kewajiban shalat, biasanya dilanjutkan dengan zakat,” katanya. Dalam penafsirannya, berarti kewajiban berzakat bagi seorang muslim yang berkemampuan tidak banyak berbeda dengan kewajiban shalat. “Mengapa kita enggan berzakat?” sergahnya. Namun demikian, ia berharap sosialisasi digencarkan dari pihak berkompeten agar umat semakin sadar zakat.
Terakhir Suharti berpangkat Letnan Kolonel (Purn.) dengan jabatan Wakil Kepala Keuangan Kodam IM lalu mengajukan pensiun dini dan kini menjadi Kepala Kantor Cabang Asabri (Persero) Banda Aceh. Satu hal lagi tentangnya, ia langsung menyambut baik untuk berjilbab saat komandan Korem 012 Teuku Umar Kol. Syarifuddin Tipe memperbolehkan anggota prajurit wanita berjilbab. Sedangkan berhaji, dilaksanakan bersama suami tahun 2006. (NA RIyA ISON)

Dialog

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

URGENSI MENGENAL KISAH-KISAH DALAM AL-QUR’AN

GEMA JUMAT, 13 JULI 2018 Al-Qur`an merupakan petunjuk bagi manusia, artinya semua yang disampaikannya merupakan pesan dan nasihat-nasihat sehingga menjadi suatu kesatuan yang tidak terpisahkan

Sambot Ramadhan Ta Meu’ah Dosya

Deungon bismillah haba lon sambong Kisah lam panton ta cuba rika Seulaweuet keu nabi beuna tasanjong Saleum nyan lambung dalam media Buleun puasa jinoe ta

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman